Senin, 25 Agustus 2025

Anak Majikan Bunuh Satpam

Malam Sebelum Satpam Dibunuh Anak Majikan Secara Sadis, Anak Korban Menangis Menjerit-jerit

Septian (37) baru bekerja lima bulan sebagai satpam atau security selama di rumah pengacara terkenal di Bogor, Jawa Barat.

Penulis: Erik S
Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Dewi (kerudung putih), istri Septian, satpam asal Sukabumi tak kuasa menahan tangis saat suaminya pulang sudah tak bernyawa. 

"Setelah itu tidak ada kabar, sampai dapat kabar Jumat siang setengah dua belas dari adik, dari pak Sekdes, bahwa ada orang Palabubanratu yang dibunuh posisinya security di Tajur, kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya, kata sekdes itu dibunuh sama anak majikan," ucap Dewi.

Dewi mengatakan, selain bercerita soal pertengkaran dengan anak majikan di tempatnya bekerja, Septian juga pernah menceritakan bahwa kerap telat menerima gaji.

"Gak ada curhat, cuman kerja di situ katanya gaji suka telat, majikan suka marah marah gak jelas, kata saya pindah lagi aja, tanggung nanti saya habis lebaran katanya, gak ada (cerita, red) anaknya begini, ibunya begini, gak ada, hanya (cerita) soal gaji aja sering telat," kata Dewi.

Sosok Septian

Dari pernikahannya selama tujuh tahun dengan Septian, Dewi dikaruniai seorang anak berusia 6 tahun.

Di mata Dewi, Septian merupakan sosok penyayang dan sangat bertanggungjawab terhadap keluarga, meskipun usia Dewi dengan Septian terpaut cukup jauh. Bahkan, Septian juga sangat menyangi anak sambung dari Dewi.

ss
ss (Tribunnews)

"Ya Allah orangnya penyayang, baik, tanggungjawab kepada keluarga, gak pernah neko-neko orangnya, sama anak-anak juga, selalu mementingkan anak-anak dari pada kita orang tuanya," jelasnya.

Tak kuat dengan kejadian tersebut, Dewi pun sampai tak kuasa melihat pemakaman korban. Dewi pun sempat pingsan saat korban akan dikebumikan.

Septian dimakamkan di TPU Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2025).

Hukuman setimpal

Kakak ipar korban, Aris Munandar, mengatakan, keluarga sangat menyesalkan peristiwa tersebut. 

Keluarga pun tak habis pikir anak majikan tempat Septian bekerja tega menghabisi nyawa Septian.

"Dari pihak keluarga menyesalkan, dari pihak si pelaku itu belum ada itikad baik pada keluarga korban, jadi kita sangat menyesal dan kita merasa kebingungan pas hari pertama, dikarenakan semua kita keluarganya kurang mampu, jadi benar benar bingung, kita musti melakukan langkah seperti apa," ujar Aris usai pemakaman.

Baca juga: Kronologi Anak Pengacara Bunuh Satpam di Bogor, 2 ART Disuruh Pulang Kampung

Aris menjelaskan, keluarga sangat membutuhkan bantuan hukum dan berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatan yang dilakukan terhadap Septian.

 
"Jadi kita beranggapan masyarakat yang tiidak tahu aturan hukumnya seperti gimana, saya meminta kepada semua untuk membantu dan memberikan penerangan seterang benderangnya," ucap Aris.

Aris mengatakan, korban merupakan tulang punggung bagi keluarganya. Korban juga dikenal sebagai sosok yang baik dan sangat menyangi anak sambungnya.

"Keluarga kebingungan kedepannya, sekolah anak anak, anak dari korban satu, anak sambungnya tiga, jadi keluarganya itu berharap sama si korban tulang punggung keluarga lah, jadi semua juga seperti mertuanya suka ada, jadi tulang punggung keluarga," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan