Selasa, 23 September 2025

Longsor di Pekalongan

Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri

Sebanyak sembilan 9 orang lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga Selasa malam.

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore mengakibatkan sedikitnya 17 korban meninggal dunia. Sementara korban hilang dilaporkan 9 orang dan belum ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore mengakibatkan sedikitnya 17 korban meninggal dunia.

Sebanyak sembilan 9 orang lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga Selasa malam.

Hingga Selasa (21/1/2025), tim gabungan masih mencari korban yang dilaporkan hilang. 

Proses pencarian akan dilanjutkan hari ini, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 17 Orang Tewas, 9 Lainnya Masih Hilang, dan 13 Terluka

Sementara itu, 10 orang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

Berikut daftar lengkap korban meninggal dan korban hilang dikutip dari Tribunjateng.com:

Daftar Korban Meninggal

  1. Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung
  2. Suyati (perempuan) warga Tlogohendro
  3. Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo
  4. Sutar (49) warga Tlogopakis
  5. Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo
  6. Ayat (27) warga Desa Kasimpar
  7. Sumeri (30) warga warga Garung, Desa Yosorejo
  8. Doni (27) warga Desa Gumelem
  9. Winarko (27) warga Desa Gumelem
  10. Supari (37) warga Desa Kasimpar
  11. Sularso (44) warga Desa Kasimpar
  12. Inawati (23) warga Desa Kasimpar
  13. Afkar (4) laki-laki, warga Desa Kasimpar
  14. Khusnul Cholifah (35) perempuan, warga Desa Kasimpar
  15. Rokhim (40) laki-laki, warga Desa Kasimpar
  16. Rahmono (24) laki-laki, warga Desa Tlogohendro
  17. Joni Yulianto (45) laki-laki, warga Sragi

Baca juga: Cerita Winarno Evakuasi Istrinya dari Longsor Petungkriyono Pekalongan, Bersyukur sang Istri Selamat

Korban Belum Ditemukan

  1. M Teguh Imanto warga Desa kayupuring
  2. Abiyas warga Desa Kasimpar
  3. Giyanto warga Desa Gumelem
  4. Tegar Hariyanto warga Batang
  5. M Nasrullah Amin warga Pekalongan
  6. Asiah warga warga Tlogohendro
  7. Ta'ari warga Yosorejo
  8. Aurel warga Kasimpar
  9. Ta'adi warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi

Bencana alam ini terjadi karena hujan deras yang melanda Kabupaten Pekalongan sejak Senin (20/1/2025) sore.

Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.

Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. 

Baca juga: Longsor di Pekalongan Tewaskan 16 Orang, BNPB Minta Warga Evakuasi Mandiri jika Hujan 2 Jam Lebih

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana tersebut juga merusak dua jembatan sehingga akses menjadi terganggu.

"Selain longsor, wilayah tersebut juga diterjang banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak Senin (20/1/2025) sore," ujarnya.

"Kerugian akibat banjir bandang masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang," kata Abdul Muhari, Selasa (21/1/2025).

Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkapkan bagaimana prosesnya mengevakuasi istrinya setelah terjadi longsor di Petungkriyono pada Senin (21/1/2025) malam.
Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkapkan bagaimana prosesnya mengevakuasi istrinya setelah terjadi longsor di Petungkriyono pada Senin (21/1/2025) malam. (Kolase Tribunnews & Tangkap Layar Kompas TV)

Warga Diimbau Evakuasi Mandiri

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga Kamis (23/1/2025), Kabupaten Pekalongan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Cuaca ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di area rawan.

BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng atau tebing. 

Abdul Muhari meminta warga memantau kondisi tanah di sekitar tempat tinggal mereka.

"Jika hujan turun terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan," imbuhnya.

Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah menyebabkan 14 daerah terkena bencana dalam rentang waktu Senin (20/1/2025) pukul 19.00 hingga Selasa (21/1/2025) pukul 07.00 WIB. 

Berdasarkan data BPBD Jateng, mayoritas wilayah terdampak berada di pesisir utara.

Beberapa daerah yang dilanda banjir di antaranya Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, dan Demak. 

Wilayah tengah seperti Grobogan, Sragen, Surakarta, dan Sukoharjo juga tak luput dari genangan air.

Di bagian selatan, Banjarnegara turut terkena dampak.

Selain banjir, tanah longsor terjadi di Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Banjarnegara.

Pekalongan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

Status tanggap darurat diterapkan menyusul bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mencatat, data terakhir sebanyak 17 korban yang dinyatakan meninggal dunia. 

Kemudian 8 orang belum ditemukan, 10 orang luka-luka dan 3 orang sudah dibawa ke RSUD Kajen.

"Pemerintah Kabupaten Pekalongan sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan," kata M Yulian saat dihubungi Tribunjateng.com

Sementara itu proses pencarian korban sementara dihentikan untuk keselamatan karena kondisi sudah berkabut dan cuaca mulai turun hujan.

Yulian mengatakan, dampak dari bencana longsor dan banjir tidak hanya di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya di Kecamatan Petungkriyono

Ada sebanyak 11 kecamatan yang juga terdampak, bagian atas adalah longsor dan bagian bawah adalah banjir. 

Di wilayah Pesanggrahan ada dua tanggul jebol yang menyebabkan 11 desa di Kecamatan Wonokerto terendam.

"Saat ini persoalan paling penting adalah akses jalan yang masih terputus di Kecamatan Petungkriyono. Besok juga akan ada kunjungan BNPB," ungkapnya. 

Menurut Yulian, Pemkab Pekalongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membuat jembatan darurat dari Kecamatan Doro ke Kecamatan Petungkriyono

Ia menargetkan akan selesai Rabu atau Kamis besok. 

Sebab, saat ini untuk menuju area yang terisolasi harus memutar lewat Kabupaten Banjarnegara selama 2- 3 jam.

Sementara untuk jalan utama, pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan dengan menurunkan 2 unit alat berat.

"Banyak titik-titik yang terjadi longsor. Alhamdulillah karena kerja sama TNI, Polri, relawan, dan warga, sehingga membantu percepatan," jelasnya. 

Yulian mengatakan, pihaknya besok (hari ini--red) akan kembali melakukan pencarian korban yang hilang.

Ia memastikan juga semua kebutuhan selama masa tanggap darurat terpenuhi, mulai dari posko kesehatan, dan posko logistik.

"Kami mengimbau karena cuaca buruk masih terjadi dalam beberapa hari kedepan, masyarakat harus waspada." 

"Beberapa warga mengungsi di rumah saudara. Tapi kami juga sudah menyiapkan pengungsian dan posko di kecamatan," ungkapnya. 

Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo/Budi Susanto/Iwan Arifianto/fba)

Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Daftar Identitas Korban Longsor di Pekalongan, 17 Orang Tewas dan 9 Masih Hilang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan