Jumat, 12 September 2025

Anak Bunuh Ayah di Jember

Polisi Kesulitan Interogasi Anak yang Bunuh Ayah di Jember, Matanya Melotot saat Diajak Bicara

Polisi kesulitan untuk menginterogasi Akbar (19), anak yang menghabisi nyawa ayah kandungnya di Jember, Jawa Timur.

Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
ANAK BUNUH AYAH - Jasad Zainal Arifin alias Haji Jaenuri (60) saat di RSD dr Soebandi Jember, Senin (27/1/2025). Polisi kesulitan untuk menginterogasi Akbar (19), anak yang menghabisi nyawa ayahnya, Zainal Arifin. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi kesulitan untuk menginterogasi Akbar (19), anak yang menghabisi nyawa ayah kandungnya, Zaenal Arifin alias Haji Jaenuri (60) di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur.

Pasalnya, selama menjalani perawatan di RSD dr Soebandi, Jember, pelaku menunjukkan perilaku yang tak normal.

"Sering tiba-tiba mengumandangkan azan dan ikamah bahkan menjawab pertanyaan polisi dengan azan," ungkap Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman, Rabu (29/1/2025), dikutip dari Tribun Jatim.

Polisi menduga, tingkah laku itu mengindikasikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan setelah membunuh ayah kandungnya sendiri.

"Saat ini kami fokus terlebih dahulu pada penyembuhan lukanya. Setelah itu kami akan memeriksa kondisi mentalnya,” ucap Fatchur.

Selain itu, setiap kali penyidik mengajak bicara pelaku soal pembunuhan yang dilakukannya, ekspresi Akbar langsung berubah drastis, bahkan matanya melotot.

"Tiba-tiba melotot, lalu diam tanpa menjawab pertanyaan apa pun. Karena kesulitan mendapatkan keterangan dari AK, polisi melibatkan ibu dan kakaknya," terangnya.

Fatchur menekankan bahwa keterangan tersangka sangat dibutuhkan dalam penyelidikan kasus ini.

Oleh sebab itu, polisi meminta bantuan ibu pelaku untuk berkomunikasi dengan yang bersangkutan.

"Kami membutuhkan keterangannya untuk penyelidikan, jadi ibunya kami mintai tolong untuk berkomunikasi dengannya,” jelas Fatchur.

Penyidikan perkara juga terhambat lantaran polisi belum bisa mengakses handphone milik pelaku lantaran enggan memberikan sandinya.

Baca juga: Nasib Pemuda di Jember Coba Akhiri Hidup Usai Bunuh Ayahnya dan Bacok Tetangga

"Setiap kali ditanya kata sandinya, ia selalu memberikan jawaban yang tidak jelas. Kami berharap ibunya bisa membantu membuka ponsel tersebut,” imbuhnya.

Meski begitu, Fatchur berujar bahwa penyidikan kasus ini akan terus berlanjut karena pihaknya perlu menggali motif pembunuhan.

"Polisi berusaha mengungkap motif AK membunuh ayahnya, terutama setelah melihat sikapnya yang berubah-ubah," ungkapnya.

Lebih lanjut, kepolisian akan meminta keterangan keluarga pelaku guna memastikan riwayat gangguan mental yang bersangkutan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan