Selasa, 19 Agustus 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Polisi Sebut Rohmad Pembunuh Uswatun Khasanah Masuk Golongan Psikopat Narsistik, Tak Punya Rasa Iba

Polisi mengungkapkan Rohmad Tri Hartanto tersangka pembunuh dan mutilasi terhadap Uswatun khasanah (29) masuk kategori psikopat narsistik.

Penulis: Erik S
Editor: Adi Suhendi
Kompas.com/ Izzatun Najibah
PELAKU PSIKOPAT NARSISTIK - Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33), pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah saat dihadirkan polisi di Polda Jatim, Jawa Timur, Senin (3/2/2025). Hasil tes psikologi Antok masuk kategori psikopat narsistik. 

Artinya, kedua pasangan itu, singgah untuk makan malam di restoran tersebut selama kurang dari satu jam. 

Berdasarkan pengamatan TribunJatim.com terhadap video CCTV di restoran itu, momen tersebut terhitung dua jam sebelum pelaku dan korban menginap di dalam salah satu kamar hotel Jalan Mayor Bismo No 409, Semampir, Kota Kediri, sekitar pukul 22.00 WIB, pada Senin (20/1/2025). 

Hal tersebut didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Polda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

Lalu mengenai kemampuan dan pengetahuan dan kemampuan Tersangka Rohmad menggunakan teknik pemotongan semacam itu.

Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi mengungkapkan, tersangka mengaku kepada dirinya saat diinterogasi memperoleh kemampuan karena pernah memotong-motong kambing. 

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita, saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia," ujar Fauzi seraya menirukan kalimat yang didengarkan dari tersangka selama interogasi, saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

Tersangka memiliki pemahaman yang cukup dalam mengiris atau motong daging. Sehingga, tersangka tidak merasa terlalu sulit saat terpaksa harus memotong-motong tubuh korban untuk menghilangkan jejak kejahatannya. 

"Bukan sering motong kambing. Tapi pernah motong kambing. Dia ini pintar. Berpengalaman. Sering lihat youtube," katanya. 

Alat pisau dapur yang dibeli di minimarket itu, diakui tersangka digunakan memotong tiga bagian tubuh korban. 

Tekniknya, tersangka memotong tepat pada bagian pangkal sendi antar tulang gerak seperti sendi panggul dan betis. 

Nah, sedangkan pada bagian leher. Fauzi mengungkapkan, tersangka membelah kulit dan daging leher korban secara bertahap untuk menemukan tulang leher yang terdapat susunan sendinya. 

"Eksekusi di kamar mandi. Sendi-sendi dipotong. Kalau bagian leher 'dibelek' dulu (sayatan berkali-kali). Pisau beli di minimarket," ungkapnya. 

Tersangka mengeksekusi korban dengan cara mencekiknya hingga terjatuh dan kepalanya mengalami pendarahan hebat. 

"Pertama dicekik, sampai jatuh terbentur kepalanya. Lalu ditutup sprei. Lalu dia ambil koper di Tulungagung di rumah pribadi," katanya. 

Lalu menutupi tubuh korban dengan selimut kasur kamar hotel itu. Dan bergegas pergi untuk mencari dan mengambil koper di kamarnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan