Jumat, 5 September 2025

Sultan HB X Jalin Dialog dengan Komunitas Madura, Bahas Fenomena Carok yang Viral di Yogyakarta

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Komunitas Keluarga Madura Yogyakarta

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
TANTANGAN TERBUKA CAROK- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensi dengan Komunitas Madura Yogyakarta di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, pada Rabu (12/2/2024). Pertemuan tersebut menghasilkan 2 poin. (TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO)  

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pasca tantangan carok yang viral di media sosial,  Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Komunitas Keluarga Madura Yogyakarta.

Pertemuan digelar di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

Gubernur Sultan menyampaikan bahwa Pemerintah DIY, bersama dengan pihak kepolisian, TNI, dan unsur keamanan lainnya, telah melakukan dialog untuk menanggapi situasi ini. 

"Semua unsur yang berkait sudah melakukan dialog-dialog pertemuan dan report itu saya terima semua. Sehingga kami tadi pertemuan kita tidak baca proses-proses seperti ini, tapi kesimpulan sudah ada dari pimpinan Madura yang punya hasil rapat Forkopimda dan mereka sudah berproses," ucap Sultan pada Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Viral Kamar Hotel JW Marriott Medan Banjir karena Tamu Jemur Baju, Kejadian 2020, Ini Kata Manajemen

Dalam pertemuan tersebut, disepakati dua poin penting.

Pertama, warung Madura diwajibkan untuk menempelkan tulisan "bayar tunai" di tempat usaha mereka.

"Kesimpulannya hanya dua kesimpulan jangka pendek, yaitu warung itu punya tulisan bayar tunai. Perkara mau dibantu gratis itu urusan individu dengan tunai secara hukum punya posisi," jelas Sultan.

Kedua, Sultan menekankan pentingnya penegakan hukum jika terjadi pemaksaan atau kasus tidak membayar. "Kami minta proses hukum," imbuhnya.

Sultan berharap dengan langkah ini, kejadian serupa di masa mendatang dapat dihindari.

"Itu saja keputusannya yang bisa dilakukan segera untuk mendinginkan kesalahpahaman. Proses surat menyurat sudah selesai," tegasnya.

"Sudah ada usulan yang sangat praktis dari Sultan, misalnya teman-teman kami dari Madura yang jualan atau kelontong, itu ya, ditulislah misalnya, dibayar tunai," ungkapnya.  

Mahrus juga menjelaskan bahwa surat yang viral di media sosial tidak dimaksudkan untuk menimbulkan perseteruan antar kelompok.

Ia mencatat bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir, terdapat 15 kejadian tidak menyenangkan yang dialami pengusaha warung kelontong Madura.

"Itu warung Madura itu jadi subjeknya bisa bermacam-macam, tapi objeknya akan satu, tetap kami. Makanya, untuk mencegah agar kedepan tidak terjadi lagi, ya kita ketemu ini," tuturnya.

Baca juga: Viral Surat Tantangan Carok di Medsos, Komunitas Madura Bertemu Sri Sultan, Hasilkan 2 Keputusan

Viral Carok

Diketahui belakangan ini, ada tantangan terbuka carok yang disampaikan keluarga Madura terkait insiden seseorang yang tidak membayar saat berbelanja di warung Madura di Babarsari, Sleman, DIY. 

Tantangan itu disampaikan terkait adanya mahasiswa asal timur  yang disebut memberikan memberikan uang setelah transaksi jual beli di warung madura.

Dalam surat tersebut menyampaikan keresahan atas dugaan tindakan oknum dari suku Papua di Yogyakarta yang disebut kerap merusak, mengambil barang tanpa membayar, hingga melakukan pemukulan terhadap pemilik toko kelontong.

Forum Keluarga Madura meminta adanya solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Bahkan, jika masalah terus berlanjut tanpa penyelesaian, mereka menantang suku Papua di Yogyakarta untuk duel terbuka alias carok, sebuah tradisi pertarungan khas Madura

Meski demikian, dalam pernyataannya, mereka tetap menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika.

 

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Hasil Pertemuan Sultan HB X dengan Komunitas Madura Terkait Tantangan Carok yang Viral di Yogyakarta

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan