Sabtu, 23 Agustus 2025

Siswa Curi Pisang untuk Hidupi Adik

Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf

Viral video remaja di Pati diarak warga usai mencuri pisang senilai Rp250 ribu. Pelaku mencuri karena harus merawat adik setelah ditinggal orang tua.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Dok. Polres Pati
REMAJA CURI PISANG - Foto Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri). Foto APP (17), remaja SMA saat berada di kantor Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025). APP tertangkap basah mencuri pisang empat tundun yang ternyata untuk menghidupi sang adik. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pencurian pisang di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diselesaikan secara restorative justice.

Pelaku pencurian merupakan remaja berinisial AAP (17) yang telah putus sekolah karena kekurangan biaya.

Aksi pencurian yang terjadi pada Senin (17/2/2025) dilihat pemilik kebun.

Warga kemudian mengarak AAP ke Balai Desa dengan kondisi telanjang dada.

Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan pisang yang dicuri korban senilai Rp250 ribu.

Kakak korban mendatangi Balai Desa agar kasus diselesaikan secara damai.

Pihak Desa menyodori surat kesediaan AAP menerima pembinaan serta wajib lapor selama tiga bulan.

Dengan surat tersebut, pemilik kebun memberi maaf AAP dan tak menuntut ganti rugi apapun.

"Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai," tuturnya.

AKP Mujahid, mengatakan aksi pencurian dilakukan AAP karena harus merawat adiknya.

"Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu," paparnya, Selasa (18/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Sosok AKP Mujahid, Kapolsek Tlogowungu Pati, Iba pada Remaja yang Diarak usai Curi Pisang untuk Adik

Selama ini AAP tinggal bersama kakeknya setelah ditinggal kedua orang tua.

Kedes setempat menerangkan AAP tergolong warga kurang mampu.

Ibunya meninggal pada 2019 dan ayah menikah lagi dengan perempuan lain.

Ayah meninggalkan AAP serta adiknya tanpa memberikan nafkah.

AAP harus merawat adik dalam keadaan ekonomi yang sulit.

Sementara, kakeknya hanya bekerja sebagai buruh dan pencari rumput kambing.

Baca juga: Remaja di Pati Diarak usai Ketahuan Curi 4 Tundun Pisang demi Hidupi Adik, Kapolsek Tlogowungu Iba

Karena tak punya biaya, AAP memutuskan putus sekolah.

"Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu," kata Kades.

Setelah kasus ini viral, pemerintah desa akan memberikan pegawasan ke AAP agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

AAP juga akan dibina dan diberikan bantuan karena tergolong warga kurang mampu.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Bocah SMA di Pati Diarak Menuju Kantor Desa, Kepergok Curi 4 Tundun Pisang Seharga Rp250 Ribu

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan