13 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Tewasnya Siswa SMK Dharma Pertiwi Bandung Barat Saat Pentas Seni
Polisi melakukan penyelidikan untuk tahu secara utuh rangkaian peristiwa yang menewaskan MRD (17), siswa kelas XII
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi telah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus siswa SMK yang tewas saat pentas seni di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, saksi yang telah diperiksa meliputi guru dan siswa SMK Dharma Pertiwi.
"Betul 13 orang yang telah kita mintai keterangan secara marathon, 8 guru dan 5 siswa," kata Tri, Minggu (23/2/2024).
Polisi melakukan penyelidikan untuk tahu secara utuh rangkaian peristiwa yang menewaskan MRD (17), siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi pada Kamis (20/2/2025) pagi.
Tri belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait adanya kemungkinan adanya tindak pidana hingga menetapkan adanya tersangka.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Ungkap Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi, Kasus Mayat Tanpa Kepala di Jombang
"Sampai saat ini masih pemeriksaan, nanti kita akan ekspose," ungkapnya.
Diketahui MRD meninggal dunia usai sebuah benda tajam berupa gunting menembus area perut hingga masuk ke rongga dada sebelah kiri.
Hal itu terjadi saat MRD memeragakan adegan bunuh diri dalam pentas seni berupa pertunjukan drama dalam rangka ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan P5.
"Tiga kali melakukan percobaan. Satu kali di perut dan dua kali di dada sebelah kiri, percobaan ke tiga masuk ke dalam rongga dada sebelah kiri," ujarnya.
Keterangan satu saksi, gunting yang digunakan MRD didapat dari salah seorang teman MRD tanpa sepengetahuan guru mata pelajaran.
"Sebelum kegiatan pentas sudah meminjam gunting asli dari temannya," kata Tri.
Tri menegaskan bahwa, MRD meninggal dunia di sekolah meski sempat dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Dibawa ke rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia," pungkasnya.
MRD (17), siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia dalam pentas seni sekolah pada Kamis (20/2/2025) pagi.
MRD berperan sebagai sebagai seorang wanita yang hamil akibat kenakalan remaja.
Dalam sebuah scene, MRD harus memeragakan sebuah adegan bunuh diri.
Dalam adegan tersebut, MRD tidak menggunakan properti namun menggunakan benda tajam berupa gunting yang berujung pada hal tragis.
Pihak SMK Dharma Pertiwi mengaku kecolongan atas peristiwa tersebut dan mengklaim tidak mengetahui jika MRD menggunakan gunting dalam pentas seni.
Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan mengatakan, pihaknya melarang setiap siswa untuk membawa benda tajam ke sekolah tanpa izin.
Bahkan, razia benda tajam dilakukan secara berkala.
"Kemarin itu di luar kontrol kami. Mereka tidak menginformasikan penggunaan senjata tajam," ujar Ridwan. (Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Kasus Siswa SMK Bandung Barat Tewas saat Pentas Seni, Polisi Periksa 13 Tersangka
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.