Rabu, 10 September 2025

Pusing Mobil Dinas Banyak, Dedi Mulyadi Bagi-bagi: Mercy Jadi RS Berjalan, Toyota Camry Dilelang

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagi-bagikan mobil dinasnya untuk instansi lain. Ia mengaku pusing punya banyak mobil dinas.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Dalam unggahannya di TikTok, Sabtu (22/2/2025), Dedi membagi-bagikan mobil dinas miliknya. Ia mengaku punya mobil dinas banyak membuatnya pusing sebab akan membebani APBD. 

Pasalnya, perawatan mobil dinas dan pembayaran pajak akan sangat membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Jangan terlalu banyak (mobil dinasnya), lieur (pusing)" pungkas dia.

Selain mobil dinas, motor dinas miliknya juga dibagi-bagikan ke sejumlah instansi.

Seperti motor Honda CBR untuk kendaraan operasional Dinas Perhubungan, serta motor Royal Enfield dan BMW untuk Satpol PP dan pimpinan kantor Gubernur.

2 Cara Dedi Mulyadi Efisiensi Anggaran

Dalam kesempatan berbeda, Dedi Mulyadi membeberkan caranya melakukan efisiensi anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Permintaan Maaf SMAN 6 Depok kepada Dedi Mulyadi usai Kepsek Dicopot, Akui Salah Tafsir Imbauan

Dedi mengatakan, hingga hari pelantikannya pada Kamis (20/2/2025), ia telah melakukan efisiensi anggaran hingga Rp5,5 triliun.

Jumlah itu, kata Dedi masih akan ditingkatkan setidaknya hingga Rp6 triliun.

Menurutnya, efisiensi anggaran bukan perkara memotong anggaran, tetapi dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat bagi warga.

Cara pertama yang dilakukan Dedi adalah, relokasi anggaran dengan tim transisi yang dibentuk oleh Pemprov Jawa Barat.

Tim beranggotakan 11 orang itu dipimpin langsung oleh Dedi.

"Dari perhitungan pembiayaan anggaran, kami telah mengubah mata anggaran dari belanja tidak penting menjadi belanja yang lebih penting. Per tadi malam, jumlahnya mencapai Rp 5,5 triliun. Kita berharap bisa mencapai Rp6 triliun," jelasnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Cara kedua, anggaran hasil efisiensi kemudian akan dialokasikan untuk beberapa sektor prioritas, seperti pendidikan.

Di bidang pendidikan, pembangunan ruang kelas baru (RKB) bakal ditingkatkan dari Rp60 miliar, menjadi Rp1,2 triliun.

"Ini untuk membangun 3.333 ruang kelas baru, sekolah baru, dan membebaskan tanah untuk pembangunan sekolah dalam dua tahun ke depan," terang Dedi.

Untuk infrastruktur jalan, Dedi menaikkan anggaran dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan