Tragedi Pendaki di Carstensz
Sosok Elsa Laksono, Mamak Gigi Meninggal di Carstensz dan Kisah Persahabatan dengan Lilie Wijayati
Sosok Elsa Laksono, seorang dokter gigi sekaligus pendaki yang dikenal Makak Gigi meninggal di Puncak Carstensz, Papua serta kisah persahabatannya.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia pendakian tanah air.
Seorang pendaki wanita bernama Elsa Laksono meninggal dunia di Puncak Carstensz, Papua pada Sabtu (1/3/2025).
Elsa Laksono atau yang dikenal Mamak Gigi meninggal bersama sang sahabat, Lilie Wijayati alias Mamak Pendaki di puncak tertinggi Indonesia tersebut.
Keduanya diduga meninggal akibat gejala Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian.
Sosok Elsa Laksono
Elsa Laksono adalah seorang dokter gigi di Radiant Dental Care drg. Andi Mulia Halim, Tebet, Jakarta Selatan.
Ia lahir di Malang pada 24 Juli 1965 dan menghembuskan napas terakhir pada usia 59 tahun.
Elsa memiliki kecintaan terhadap alam sejak muda dan telah mendaki berbagai gunung di Indonesia.
Misalnya Gunung Sumbing, Dempo, Papandayan, Slamet, dan Mahameru. Pada 2019, ia bahkan berhasil mencapai Base Camp Everest di Nepal.
Elsa Laksono kerap membagikan momen naik gunungnya melalui akun Instagram @explorewithelsa.
Elsa Laksono telah bersahabat dengan Lilie Wijayati sejak SMP dan berlanjut hingga keduanya duduk di bangku SMAK St. Albertus Malang.
Pada tahun 1984, mereka lulus sekolah dan berpisah. Elsa diketahui melanjutkan kuliah kedokteran gigi di Jakarta.
Baca juga: Pengakuan Pendaki Selamat: Perjuangan Evakuasi Lilie dan Elsa di Puncak Carstensz
Meski sempat berpisah, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati kembali bertemu.
Bahkan mereka melakukan pendakian ke Gunung Semeru sebagai hadiah ulang tahun Elsa yang ke-50.
Berawal dari hal tersebut, mereka bersama dengan seorang teman membentuk grup Kura-Kura Gunung.
Meski di usia yang tak lagi muda, mereka semangat mendaki gunung di dalam dan di luar negeri.
Tak salah bila Elsa Laksono dan Lilie Wijayati menamai diri mereka sebagai "Hiking Queen" dan alam sebagai taman bermain.
Sebelum naik ke Puncak Carstensz, keduanya sempat menggapai puncak tertinggi di Jawa Tengah yaitu Gunung Slamet melalui jalur pendakian Guci Permadi, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Kronologi Meninggalnya Elsa Laksono
Kini, dua sahabat ini menghembuskan napas terakhir di tengah kegiatan yang telah kegemaran mereka: mendaki.
Ya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati meninggal setelah berhasil sampai di Puncak Carstensz.
Diketahui, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati berangkat menuju puncak Carstensz pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 04.00 WIT bersama rombongan 20 pendaki.
Pada hari yang sama, mereka berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramid (4.884 mdpl).
Namun, saat perjalanan turun ke Lembah Kuning yang merupakan area kamp untuk tempat istirahat, cuaca buruk berupa hujan deras, salju, dan angin kencang melanda.
Akibatnya, lima pendaki mengalami hipotermia. Sayangnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati tidak dapat bertahan.
Keduanya dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 3 pendaki lainnya dinyatakan selamat.
Pada Minggu (2/3/2025), upaya evakuasi dimulai dengan kedatangan helikopter Komala Indonesia AS 350 B3/PK-KIE di Helipad Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.10 WIT.
Helikopter tersebut kemudian bergerak menuju Lembah Kuning. Pada pukul 07.49 WIT, empat orang berhasil dievakuasi, termasuk jenazah Elsa Laksono.
Kapolres Mimika, AKBP Bily Hildiarto Budiman mengatakan, evakuasi jenazah dilakukan dengan menggunakan helikopter mengingat medan yang sulit dijangkau.
Setibanya di RSUD Mimika, petugas rumah sakit telah menyiapkan ruang jenazah dan peti untuk menangani proses lebih lanjut.
Menurut rencana, kedua jenazah diterbangkan bersama ke Jakarta pada Senin pagi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.