Rabu, 3 September 2025

Banjir Bandang di Puncak Bogor

Kurangi Intensitas Curah Hujan, Modifikasi Cuaca di Wilayah Jabar akan Dilakukan hingga 8 Maret 

Operasi Modifikasi Cuaca di wilayah Jabar akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret mengingat curah hujan tinggi diprediksi terjadi sampai 11 Maret.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Dokumentasi BPBD/TribunBogor
OPERASI MODIFIKASI CUACA - Jembatan putus di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (2/3/2025). Jembatan ini merupakan akses utama warga di Desa Jogjogan. Operasi Modifikasi Cuaca di wilayah Jabar akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret mengingat curah hujan tinggi diprediksi terjadi sampai 11 Maret. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah rawan banjir

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan OMC tersebut akan dipimpin oleh BNPB karena kondisi banjir di wilayah Jawa Barat sekarang sudah berstatus bencana.

Baca juga: Link CCTV untuk Pantau Banjir di Jabodetabek

"Begini, karena ini sudah fase tanggap darurat dalam bencana sehingga yang meng-lead BNPB, jadi modifikasi cuaca untuk tanggap darurat dilaksanakan BNPB. Tapj kami terlibat untuk mendukung terutama teknologinya dari BMKG," kata Dwikorita di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (4/3/2025).

OMC tersebut akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret mendatang mengingat curah hujan tinggi diprediksi terjadi sampai 11 Maret. 

OMC difokuskan di wilayah Jawa Barat karena potensi hujan lebat terjadi di wilayah tersebut.

"Terutama ini di daerah pegunungan di Puncak awannya dari situ nanti bisa jadj sumber banjir untuk ke hilir tidak hanya kena Jabar, tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke DKI ya juga banjir dikhawatirkan bisa begitu. Sungai-sungainya kan juga mengalir ke utara," katanya.

OMC dilakukan dengan mencegah awan yang bertiup ke daerah rawan banjir, kemudian diarahkan ke laut. Sehingga hujan turun tidak di daerah rawan.

"Modif cuaca konsepnya adalah menghalangi atau apa yah awan-awan yang harusnya bergerak bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan. Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut, jadi tidak dijatuhkan di darat nanti banjirin yang di darat. Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya seperti itu, karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain," tuturnya.

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir, Politisi PKB Minta Gubernur Baru Fokus Benahi Ciliwung

Meskipun ada upaya modifikasi cuaca, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada adanya banjir mengingat hujan lebat diprediksi masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang.

Terutama untuk wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Termasuk wilayah Lampung dan sebagian Palembang dan Bengkulu.

"Mohon doanya agar semuanya dapat termitigasi dan tidak ada korban jiwa," katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan