Minggu, 17 Agustus 2025

Aipda II, Polisi di Sikka Lecehkan Siswi SMP, Tunjukkan Alat Vital Hingga Ajak Tidur Saat Video Call

Seorang anggota Polri berpangkat Aipda diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswi SMP berusia 15 tahun di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNFLORES.COM/ HO HUMAS POLRES SIKKA
DITAHAN - Oknum polisi berpangkat Aipda berinisial II dicopot ditahan di rutan polres Sikka akibat terlibat kasus dugaan pelecehan terhadap seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP), Selasa 18 Maret 2025. Ia menunjukkan alat vital saat video call. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anggota Polri berpangkat Aipda diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswi SMP berusia 15 tahun di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terduga pelaku diketahui berinisial Aipda II, anggota Polres Sikka yang menjabat sebagai Kepala Pos Polisi (Kapospol) Parumaan.

Anggota Polri tersebut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap korban melalui media sosial.

Dilansir dari Tribunflores.com, korban diketahui sering membantu menjaga kios milik istri oknum polisi Aipda II setiap pulang dari sekolah.

Baca juga: Kemarahan Keluarga Korban atas Aksi Pelecehan Eks Kapolres Ngada

Selama menjaga kios milik istri oknum polisi II tersebut, ia sering diganggu II dengan memegang tangannya.

Hingga akhirnya peristiwa dugaan pelecehan tersebut terjadi.

Kronologis Kejadian

Korban mengaku Aipda II pernah mengirimkan pesan inbox melalui aplikasi messenger kepadanya untuk meminta nomor handphonenya pada Agustus 2024.

Kemudian korban pun memberikan nomor handphone tersebut.

Kemudian masih di bulan yang sama, korban dihubungi Aipda II melalui video call menggunakan aplikasi messenger sambil menunjukkan kemaluannya serta mengajaknya untuk berhubungan badan.

Baca juga: Sosok Gilang Bungkus, Eks Napi Pelecehan Kasus Fetish Kain Jarik 2020, Diduga Kembali Beraksi

Korban pun mematikan telepon tersebut, tetapi tidak lama, Aipda II kembali video call sambil menunjukkan kemaluannya serta mengajak korban berhubungan badan dengan menawarkan uang sebesar Rp 1.000.000.

Menyikapi kelakuan Aipda II, korban sempat mengirim pesan chatting kepada pelaku.

"Pak sudah ada yaitu istri ibu N," tullis korban mengingatkan saat itu.

Tetapi pelaku bukannya sadar. Aipda II justru mengungkap keinginannya. "Saya ingin sama kamu yang masih perawan."

Aksi oknum polisi II yang melakukan video call sambil menunjukkan kemaluannya juga dilihat teman sekolah korban, berinisial W.

Korban pun sempat merekam layar atau screenshot gambar video call bersama oknum polisi II tersebut.

Korban merasa takut setelah video call itu.

Dia juga tidak memberi tahu kejadian tersebut kepada orang tuanya dan sering menginap di rumah temannya.

Pada Agustus 2024 lalu, ayah korban berinisial P diberitahu istrinya bahwa oknum polisi II mengirim pesan chatting kepada anaknya untuk mengajaknya tidur.

Setelah mendengar penyampaian hal tersebut P karena sibuk melaut mencari ikan untuk mencari nafkah anak-istri, memilih diam saja dan tidak terlalu menanggapi kejadian itu.

Menurut P, kurang dari satu minggu setelah kejadian video call tersebut istri dari II datang ke rumah menemui dia, istrinya dan anaknya KJN untuk meminta maaf atas kelakuan suaminya dan meminta KJN agar foto foto tersebut dihapus.

P dan istrinya menerima permintaan maaf dari istri oknum polisi II dan menganggap persoalan tersebut selesai.

Kasus tersebut pun mencuat setelah Tim Unit Pelayanan Terpadu Daerah dan Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Kabupaten Sikka mendatangi rumah korban di satu desa, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Hingga akhirnya pada Selasa (12/3/2025), korban didampingi keluarga mendatangi SPKT Polres Sikka untuk melaporkan kejadian tersebut.

Pembuatan laporan pun diarahkan ke Bagian Propam Polres Sikka.

Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, Iptu Yermi Soludale mengatakan saat ini Propam Polres Sikka sudah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Aipda II, korban, dan kedua orang tua korban.

Dari hasil pemeriksaan diketahui pelecehan seksual yang dilakukan oknum polisi tersebut berupa panggilan video disertai gambar porno, dengan posisi oknum tersebut menunjukan alat vital kepada korban.

"Pelecehan seksual berupa panggilan video disertai gambar yang tidak bagus, dengan posisi oknum tersebut menunjukan alat kelamin kepada korban," kata Iptu Yermi Soludale, Kamis (20/3/2025).

Hingga saat ini, Propam Polres Sikka masih melakukan pemeriksaan dan selanjutnya kasus itu akan segera disidangkan.

Aipda II Dicopot

Yermi menegaskan, Polres Sikka tidak pernah melakukan upaya damai dalam kasus tersebut.

Yermi menegaskan, Kapolres Sikka, AKBP Moh Mukhson telah memerintahkan agar setiap anggota yang melanggar mesti diproses hukum.

"Ini perintah tegas dari bapak Kapolres Sikka, bahwa setiap anggota yang berprestasi pasti akan diberikan Reward, tetapi setiap anggota yang melakukan pelanggaran dan tindak pidana akan diberikan hukuman sesuai apa yang dilakukan, " ucapnya.

Kini Aipda II sudah dicopot dari jabatannya buntut kasus tersebut dan menunggu proses hukum lebih lanjut atas perbuatannya.

"Sekarang (yang bersangkutan-red) dibebastugaskan dan kembali menjadi anggota bintara Polres Sikka untuk selanjutnya diperiksa," kata Iptu Yermi.

Tersangka juga sudah ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Sikka sejak Selasa (18/3/2025).

(poskupang.com/ Arnold Welianto/ Tribunflores.com/Hilarius Ninu)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Video Call Porno ke Siswa SMP, Kapospol Parumaan Sikka Dicopot dari Jabatannya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan