Selasa, 30 September 2025

Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo

Kasus Pembunuhan Feni Ere, 2 Pacar Sempat Ditangkap, Tapi Terduga Pelaku Aslinya Akhirnya Terungkap

Kasus pembunuhan Feni Ere di Palopo, Sulawesi Selatan, pelan namun pasti menemukan titik terang.

Editor: Glery Lazuardi
IG Feni Ere/Andi Bunayya Nandini/Tribuntimur.com
PENJEMPUTAN MAYAT FENI - Kasus pembunuhan Feni Ere di Palopo, Sulawesi Selatan, pelan namun pasti menemukan titik terang. Hal ini setelah aparat kepolisian mengamankan terduga pelaku. Dua pacar Feni Era sempat ditangkap, namun ternyata dia bukan pelakunya. Terduga pelaku aslinya akhirnya terungkap. 

Hal ini diketahui setelah menghebohkan masyarakat Palopo karena adanya penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo.

Kerangka mayat tersebut diserahkan ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan kerangka dengan fisik Feni Ere.

Selama menangani kasus ini, aparat kepolisian sudah memeriksa 22 saksi.

Saksi yang diperiksa tersebut adalah orang-orang dekat Feni Ere serta orang yang bertemu korban sebelum dinyatakan hilang.

Sekuriti yang pertama kali menemukan mobil Feni Ere di Kota Makassar juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.

DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA: Feni Ere semasa hidup dan penemuan kerangka manusia. Sosok Feni Ere yang dikabarkan hilang sejak Januari 2024 ditemukan tinggal kerangkadalam kondisi mulut terikat di Palopo pada Januari 2025, diduga jadi korban pembunuhan.
DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA: Feni Ere semasa hidup dan penemuan kerangka manusia. Sosok Feni Ere yang dikabarkan hilang sejak Januari 2024 ditemukan tinggal kerangkadalam kondisi mulut terikat di Palopo pada Januari 2025, diduga jadi korban pembunuhan. (ist)

Mengingat kasus ini sudah berlarut-larut maka muncul desakan untuk pengusutan kasus.

Salah satu di antaranya dari Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) for Feni Ere lakukan aksi damai di depan Mapolres Palopo, Minggu (16/3/2025) malam.

Aksi damai berlangsung sekira dua jam menampilkan teatrikal kasus Feni Ere.

Dalam teatrikal tersebut, ratusan lilin dinyalakan oleh demonstran.

Seorang gadis berperan sebagai korban atau Feni Ere dalam teatrikal tersebut.

Gadis tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bercak darah dan mulut terlilit kain.

Tiga orang mahasiswa berperan sebagai keluarga Feni Ere dan melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian.

Ketiganya terus berkata ‘tolong cari anak kami, dia hilang, tolong kami pak polisi’.

Ada beberapa mahasiswa yang berperan sebagai oknum polisi pada teatrikal itu.

Baca juga: Koper Berisi Pakaian dan Kunci Mobil Feni Ere Ditemukan, Tangis Adik Korban Pecah Lihat Barang Bukti

Oknum polisi itu menjawab permintaan keluarga korban dengan kalimat ‘tidak hilang ji anakmu, besar mi, pergi ji sama pacarnya itu’.

Oknum polisi tersebut juga terlihat dikendalikan menggunakan uang oleh pria yang berperan sebagai pelaku.

Massa aksi pun terus meneriakkan kalimat ‘tidak bayar, tidak ditindak lanjuti kasusnya’. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan