Disindir Dedi Mulyadi karena ke Jepang Tak Izin, Lucky Hakim: Nanti Menghadap Gubernur dan Mendagri
Lucky Hakim memastikan akan menghadap Gubernur Jabar dan Mendagri sepulang dari Jepang, setelah disindir oleh Dedi Mulyadi.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.com - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, memastikan akan menghadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, sepulang dari berlibur ke Jepang.
Hal ini disampaikan Lucky setelah Dedi melayangkan sindiran kepadanya.
Dedi mengungkapkan Lucky tak mengajukan izin kepadanya tentang pergi berlibur ke Jepang.
"Enggak ada (izin), pemberitauan ke saya juga enggak ada," kata Dedi, Minggu (6/3/2025), dilansir TribunJabar.id.
Saat ditanya mengenai hal tersebut, Lucky tak menjawab secara gamblang.
Ia hanya memastikan bakal menghadap ke Dedi dan Tito sepulangnya dari Jepang untuk memberikan penjelasan.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sentil Supian Suri usai Izinkan ASN Pakai Mobil Dinas: Wali Kota Baru, Masih Latihan
"Nanti saya akan menghadap Pak Gubernur dan Pak Mendagri untuk menjelaskan," ujar Lucky lewat pesan singkat, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Penjelasan itu, imbuh Lucky, juga terkait dana yang ia gunakan untuk berlibur ke Jepang.
Lucky mengungkapkan ia tidak menggunakan anggaran negara untuk pergi berlibur, melainkan uang pribadi.
"Saya sebagai Bupati Indramayu juga beberapa waktu lalu mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp500 juta dan mobil dinas baru sebesar Rp1 miliar," imbuh Lucky.
Ia pun memastikan akan masuk kerja di hari pertama setelah cuti bersama lebaran.
"Setahu saya cuti bersama sampai tanggal 7 (April) dan tentu insyaallah tanggal 8 sudah kembali kerja," kata Lucky.
Dedi Mulyadi Sebut Lucky Hakim Tak Balas Pesannya
Dedi Mulyadi menyindir Lucky Hakim yang pergi berlibur ke Jepang tanpa izin.
Sindiran itu tak hanya dikatakan kepada awak media, tetapi juga lewat akun TikTok-nya, @dedimulyadiofficial.
"Selamat berlibur Pak Lucky Hakim, nanti kalau ke Jepang lagi, bilang dulu ya," ungkap Dedi.
Dedi pun menyayangkan sikap Lucky yang memilih pelesiran ke luar negeri ketimbang berada di Indramayu ketika Lebaran.
Menurutnya, para kepala daerah selama momen Lebaran lebih baik berada di wilayah masing-masing untuk bersilaturahmi dengan warganya.
Selain itu, lanjut Dedi, para kepala daerah memiliki kewajiban memantau arus mudik maupun arus balik agar tidak terjadi kecelakaan.
"Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika Lebaran, arus macet kemudian berbagai peristiwa sering terjadi situasi juga makanya harus standby. Apalagi keluar negeri tanpa izin," urai Dedi.
Ia lantas mengaku telah melaporkan Lucky kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Dedi, berdasarkan aturan Kemendagri, sikap Lucky yang berlibur tanpa izin bisa berujung pada sanksi.
"Saya sampaikan ke Kemendagri. Ada di undang-undangnya itu, dilihat di undang-undang diberhentikan selama tiga bulan. Ada di situ," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Liburannya Disindir KDM, Bupati Indramayu Lucky Hakim Bakal ke Kemendagri, Sebut Pakai Dana Pribadi
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Handhika Rahman, Kompas.com/Farida Farhan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.