Minggu, 28 September 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

dr Tirta soal Dokter Residen Rudapaksa Anak Pasien: Kisah Paling Memalukan Sepanjang Sejarah PPDS

Influencer sekaligus dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta ikut mengomentari kasus dokter residen rudapaksa anak pasien. Ia sebut memalukan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase: Instagram @dr.tirta dan Tribun Jabar/ Muhammad Nandri
DOKTER LAKUKAN RUDAPAKSA: (Kiri) Foto dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta yang diambil dari Instagram @dr.tirta pada Kamis (10/4/2025) dan (Kanan) Pelaku rudapaksa terhadap salah seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, Priguna Anugerah (31) akhirnya ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). dr Tirta ikut mengomentari kasus dokter residen rudapaksa anak pasien. 

TRIBUNNEWS.COM - Influencer sekaligus dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta ikut mengomentari kasus dokter residen rudapaksa anak pasien.

Diketahui kasus rudapaksa ini menjerat tersangka Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31), sedangkan korbannya seorang wanita berinisial FH (21).

Priguna Anugerah merupakan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Menurut dr Tirta, kasus ini memalukan sepanjang program PPDS berjalan.

"Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS," katanya, dikutip dari akun @tirta_cipeng, Kamis (10/4/2025).

dr Tirta menilai, kelakuan Priguna Anugerah bisa berdampak lebih luas.

Kasus bisa membuat pasien tidak percaya lagi kepada dokter anestesi.

"Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia," tambahnya.

Oleh karenanya, untuk mengembalikan kepercayaan pasien, aparat penegak hukum perlu turun tangan.

Priguna Anugerah diharapkan bisa dihukum dengan seadil-adilnya.

"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," tegas dr Tirta.

Dokter kelahiran 30 Juli 1991 itu juga meminta polisi mengusut kasus ini secara tuntas.

Baca juga: Komisi IX DPR soal Rudapaksa di Rumah Sakit: Gelar Dokter Pelaku Harus Dicabut, RSHS Dibanned 

Terutamanya mencari apakah ada korban lain dari kebejatan Priguna Anugerah.

"Investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak."

"Dukunganku untuk korban dan keluarganya," tulisnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan