Nandar Bongkar Sosok yang Perintahkan Sunat Uang Bantuan Milik Sopir Angkot di Bogor
Ketua KKSU, Nandar membongkar sosok yang memerintahkan meminta uang koordinasi kepada sopir angkot yang mendapat bantuan.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Nandar, Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya buka suara soal pemotongan uang bantuan sopir angkot.
Awalnya Nandar mendapat tugas untuk mengumpulkan sopir angkot, setelah adanya kebijakan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meliburkan operasional angkot di jalur wisata Puncak Bogor selama libur hari raya Idul Fitri 1446 H.
Sebagai dukungan, sopir angkot yang diliburkan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp1 juta, dan sembako senilai Rp500 ribu.
Nandar menjalankan tugas itu dibantu oleh timnya yang berjumlah lima orang.
Ia mengaku mendapat tugas untuk mengumpulkan para sopir angkot dari Sekretaris DPC Organda, Haryadi.
Hal itu diungkapkan Nandar di hadapan Dedi Mulyadi.
"Ada mandat koordinasi, oknum itu (Pak Haryandi)," katanya, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (10/4/2025).
Dedi Mulyadi lantas memastikan sosok yang menyuruh Nandar 'menyunat' uang bantuan milik sopir angkot.
"Haryandi sekretaris DPC Organda meminta kepada Bapak untuk berkoordinasi dengan sopir-sopir, kemudian agar dikumpulkan uang koordinasi?" tanya Dedi Mulyadi memastikan.
"Betul," jawab Nandar.
Gubernur Jawa Barat itu kemudian menanyakan besaran uang yang diminta dari sopir angkot.
Baca juga: Emen Sopir Angkot Bogor Minta Maaf ke Dishub, Dadang Kosasih Sebut KKSU yang Sunat Dana Kompensasi
"Berapa itu Bapak Haryandi minta uang koordinasinya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Waktu itu dia katanya, kalau bisa sih sampai Rp200 ribu," ucap Nandar.
Namun, Nandar tak mengetahui pasti berapa sopir angkot yang menyetorkan uang.
"Untuk itu kurang paham, saya hanya memberikan rekomendasi karena data saya sama data di provinsi tidak sama," terangnya.
Nandar memastikan ia hanya menerima uang dari sopir angkot bernama Emen.
"Cuma terima itu dari Pak Emen," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi, membantah adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.
Berdasarkan hasil penelusurannya, hal tersebut merupakan inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.
"Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih."
"Yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas," terangnya, Kamis (3/4/2025).
Haryandi mengungkapkan, uang yang terkumpul sebagai ucapan terima kasih tanpa dipatok dari para sopir angkot itu berjumlah Rp3,2 juta.
Ia pun menegaskan dalam menghimpun uang tersebut tidak ada paksaan.
Selain itu, kata dia, tidak semua sopir angkot memberikan uang yang disebutnya sebagai ucapan terima kasih tersebut.
Disebut uang ucapan terima kasih lantaran timnya telah membantu proses pendataan dalam Waktu singkat setelah kebijakan kompensasi bagi sopir angkot itu diterapkan.
"Sekali lagi, kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan tidak benar adanya."
"Tetapi hanya menerima imbalan terima kasih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor, Organda: Sebagai Ucapan Terimakasih
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.