Hajatan Maut di Klaten: Puluhan Keracunan, 1 Tewas seusai Santap Rendang dan Krecek, Status KLB
110 warga warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap hidangan hajatan
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami keracunan setelah menyantap hidangan dalam acara hajatan pagelaran wayang kulit pada Sabtu (12/4/2025) malam.
Sebanyak 110 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, dan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut, 37 orang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara 72 warga lainnya menjalani perawatan rawat jalan.
"Kemudian ada satu orang yang meninggal dunia dengan riwayat kebutuhan khusus. Jadi menurut informasi yang kami terima dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) korban ada kelainan di jantung. Jadi memang ada komorbitnya," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibawa kepada Tribunjogja.com, Selasa (15/4/2025).
Pada acara hajatan itu, warga menikmati nasi kotak yang disajikan panitia berisi rendang sapi, sambal krecek, sayur, dan kerupuk.
Seluruh hidangan tersebut dimasak bersama-sama oleh para tetangga secara gotong royong.
Gejala keracunan dialami setelah para korban mengonsumsi sambal krecek dan rendang.
Keluhan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare mulai dirasakan oleh warga satu per satu pada hari berikutnya usai acara berlangsung, tepatnya pada Minggu (13/4/2025) pagi.
“Awalnya saya kira cuma masuk angin biasa,” ujar Siti Aminah (46), warga RT 03 RW 02 yang menjadi salah satu dari ratusan warga yang dilarikan ke Puskesmas Gantiwarno.
“Tapi malamnya makin parah. Anak saya sampai lemas dan nggak bisa makan.”
Sementara itu, Hanung menyebut, pihaknya telah membuka posko kesehatan di rumah salah satu warga Desa Karangturi. Posko kesehatan itu dibuka sejak Senin (14/4/2025) malam.
Baca juga: Tragedi Keracunan di Klaten: 110 Warga Terserang, 1 Tewas Setelah Makan Rendang dan Sambel Krecek
"Jadi jumlah korban yang kami tangani itu membludak tadi malam sampai jam 1 malam. Itu pun pagi ini juga masih ada yang berdatangan. Sehingga ada yang kami rujuk juga," paparnya.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Karena melibatkan warga banyak yang jadi korban dan ada yang meninggal dunia. Maka kami mencatumkan status KLB. mudah-mudahan segera berakhir ini," kata Hanung.
Hanung menjelaskan, para warga yang keracunan itu mengalami gejala seperti mual, muntah, lemas, dehidrasi, hingga demam.
Hanung mengatakan, pihaknya mencurigai penyebab keracunan makanan tersebut karena bakteri.
Sisa makanan dalam acara hajatan yang dijadikan sampel telah dikirim ke laboratorium di Semarang untuk diperiksa dan hasilnya akan keluar dalam lima hari ke depan.
"Ya itu masih kecurigaan, untuk hasil pastinya nanti menunggu hasil lab dulu. Kami sudah menelusuri sampai ke air yang digunakan, sampel makanan juga sudah diambil untuk pemeriksaan lab," paparnya.
"Yang jadi dicurigai itu makanan rendang dan sambel krecek," tandasnya.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari tiga orang, termasuk pemilik acara hajatan.
Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, menyebutkan bahwa pola penyajian makanan yang lazim dilakukan di desa tersebut turut menjadi fokus dalam proses penyelidikan.
“Ada beberapa makanan tersisa dalam dus. Itu sudah kami ambil sampelnya untuk diperiksa,” tegas Taufik.
Korban yang meninggal diduga makan lebih banyak
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, korban yang meninggal dunia dalam insiden keracunan ini memakan hidangan lebih banyak dari warga lainnya.
Korban diduga menyantap dua porsi hidangan. Akibatnya, korban mengalami gangguan ginjal.
"Setelah keluar diagnosa dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro bahwa memang korban mengalami diare dan dehidrasi berat, sehingga terjadi gangguan arahnya gagal ginjal. Selain itu juga ada penyakit penyertanya," tuturnya.
"Dugaan sementara, jelas kemungkinan keracunan karena olahan makanan. Jadi sampel makanan sudah kami kirim ke lab Semarang, mulai dari nasi, rendang sapi, krecek, acar, kerupuk, sama snacknya," tandas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul UPDATE Jumlah Korban Diduga Keracunan Massal di Klaten Bertambah Jadi 110 Orang, Satu Meninggal
(Tribunnews.com/Falza) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.