Senin, 18 Agustus 2025

Tragedi Keracunan di Klaten: 110 Warga Terserang, 1 Tewas Setelah Makan Rendang dan Sambel Krecek

Keracunan makanan di Klaten, 110 warga terserang setelah makan rendang dan sambel krecek. Satu meninggal, KLB ditetapkan.

Editor: Glery Lazuardi
tribun jogja / Dewi Rukmini
KERACUNAN MAKANAN - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia setelah makan rendang dan sambel krecek. 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Pada acara hajatan wayangan yang digelar di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Minggu malam (13/4/2025), lebih dari 100 warga terserang keracunan makanan diduga setelah menyantap hidangan seperti rendang dan sambel krecek. 

Tragisnya, satu orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami gejala mual, muntah, hingga dehidrasi.

Mengingat dampak yang luas, kejadian ini kini telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pihak berwenang.

Kepolisian setempat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten segera melakukan investigasi menyeluruh untuk menemukan penyebab pasti dari insiden ini.

Polisi telah meminta keterangan dari dua saksi penyelenggara hajatan, yang diharapkan bisa membantu dalam pengungkapan kasus ini.

"Kami terus mendalami informasi dan memantau perkembangan di lapangan," kata Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa.

Baca juga: Puluhan Warga di Klaten Keracunan Makanan, Polisi Minta Keterangan Pemilik Hajatan

Data Korban Bertambah

Jumlah korban yang sebelumnya tercatat sekitar 60 orang, kini telah meningkat menjadi 110 orang. Sebanyak 37 orang di antaranya dirujuk ke rumah sakit, sementara 72 orang lainnya menjalani rawat jalan.

Salah satu korban yang meninggal dunia, menurut laporan dari rumah sakit, diketahui memiliki riwayat kelainan jantung yang memperburuk kondisinya setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, satu korban meninggal dunia dengan kondisi kesehatan yang memang sudah rapuh, memiliki masalah jantung," jelas Hanung Sasmito Wibawa, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

Penanganan Kesehatan yang Intensif Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan, bersama puskesmas dan rumah sakit setempat, telah membuka posko kesehatan di desa tersebut untuk memantau perkembangan kondisi korban.

“Jumlah korban yang datang ke posko kesehatan kami terus bertambah. Banyak yang merasa gejalanya parah dan harus dirujuk ke rumah sakit," tambah Hanung.

Posko ini dibuka sejak Senin malam (14/4/2025), dan akan terus beroperasi hingga situasi membaik.

Para petugas juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menelusuri kemungkinan sumber keracunan.

Sampel makanan telah diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium, dan air yang digunakan dalam acara tersebut juga sedang diselidiki.

WARGA KLATEN KERACUNAN MAKANAN - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia setelah makan rendang dan sambel krecek.
WARGA KLATEN KERACUNAN MAKANAN - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia setelah makan rendang dan sambel krecek." (Tribun Jogja/Dewi Rukmini)

Penyelidikan Lanjut

Makanan yang disajikan pada acara hajatan, terutama rendang dan sambel krecek, menjadi sorotan utama dalam penyelidikan ini.

Dinas Kesehatan mencurigai adanya kontaminasi bakteri pada salah satu jenis hidangan tersebut.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan ini, tetapi kami mencurigai rendang dan sambel krecek," lanjut Hanung.

Pihak berwenang berjanji untuk menyelesaikan penyelidikan ini dengan cepat dan memastikan kejelasan mengenai penyebab keracunan yang menimpa warga.

Sampel makanan dan air yang digunakan dalam hajatan tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lanjutan.

Keamanan Pangan Perlu Diperhatikan

Insiden ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan terhadap keamanan pangan, terutama pada acara yang melibatkan banyak orang.

Penyelenggara acara diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan dan memastikan kebersihan serta kelayakan konsumsi dari setiap hidangan.

Peristiwa keracunan massal ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun penyelenggara acara.

Keamanan makanan dan kebersihan harus menjadi prioritas utama agar tragedi serupa tidak terulang.

Pemerintah setempat juga perlu meningkatkan pengawasan terhadap acara publik untuk memastikan perlindungan kesehatan bagi semua warga.

Apa pendapat Anda mengenai kejadian ini? Apakah Anda memiliki pengalaman serupa? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

Jika Anda merasa berita ini penting, bagikan kepada teman-teman Anda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan.

Untuk berita lebih lanjut, ikuti kami di Instagram dan dapatkan informasi terkini seputar kejadian ini.  https://m.tribunnews.com/

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan