Jumat, 22 Agustus 2025

Dinkes Ungkap Hasil Uji Lab Sampel Air Sumur Lokasi Keracunan Massal di Klaten

Dinkes Klaten ungkap hasil uji laboratorium sampel air sumur yang berada di lokasi kejadian keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.

Tribun Jogja/Dewi Rukmini
KERACUNAN MAKANAN - Pegawai dari Kecamatan Gantiwarno, Puskesmas Gantiwarno, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terlihat mendampingi warga yang mengalami keracunan makanan, Senin(14/4/2025). Dinkes Klaten ungkap hasil uji laboratorium sampel air sumur yang berada di lokasi kejadian keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. 

TRIBUNNEWS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten terus menyelidiki penyebab peristiwa keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin, 14 April 2025 lalu.

Dinkes Klaten sudah mengambil sampel sisa makanan yang dihidangkan dalam hajatan pagelaran wayang kulit tersebut.

Bukan hanya itu, Dinkes Klaten juga mengambil sampel air sumur yang berada di lokasi kejadian.

Sampel air sumur itu dilakukan uji laboratorium di Dinas Kesehatan Klaten.

Sementara itu, sampel makanan dilakukan uji laboratorium di Balapkesda (Balai Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Daerah) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang. 

Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto berujar, pihaknya sudah memperoleh hasil uji laboratorium untuk sampel air yang diambil di lokasi.

Berdasarkan hasil lab, ditemukan adanya kandungan bakteri e-coli di sampel air tersebut.

"Hasilnya sudah keluar kemarin, jadi tertera hasil untuk total bakteri coliform yang termasuk bakteri coli, ambang batasnya 50 CFU/100ml, itu (hasil lab) lebih dari 200 CFU/100ml." 

"Sedangkan untuk Escherichia Coli (bakteri e-coli) yang seharusnya 0, itu ada 88 CFU/100ml," ungkap Anggit, dilansir Tribun Jogja, Kamis (17/4/2025). 

Anggit menyatakan, dalam hasil lab tidak tercantum kondisi tersebut masuk kategori sedang, wajar, ataupun tinggi.

Akan tetapi, jumlah kandungan bakteri yang ditemukan telah melampaui ambang batas.

Baca juga: Cerita Suratno, Korban Keracunan Massal di Klaten: Alami Mual, Tulang Ngilu, hingga Sering BAB

Meski begitu, belum bisa disimpulaj bahwa hal itu sebagai penyebab insiden ratuwan warga Desa Karangturi mengalami keracunan massal.

Pasalnya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk sampel makanan.

"Hasilnya muncul 5 hari sejak kami kirimkan. Kami kirim ke Semarang pada Selasa (15/4/2025) pagi, kurang lebih akhir pekan ini keluar hasilnya," ujarnya. 

Lebih lanjut, Anggit mengatakan bahwa hasil lab sampel air sumur akan diteruskan ke Puskesma Gantiwarno.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan