Selasa, 19 Agustus 2025

Orang Tua Kenang Sosok Mahasiswa UGM yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos: Sejak Kecil Suka Baca Buku

Sosok mahasiswa berinisial MN (30), asal Semarang yang ditemukan meninggal dunia di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

TribunJateng.com/Hermawan Handaka
RUMAH DUKA - Suasana duka di rumah Ngadi di Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (23/4/2025). Terlihat Ngadi (ayah almarhum Muhammad Nastain) menyambut para pelayat yang datang untuk melayat putranya, sekaligus memajang fotonya di depan rumah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa berinisial MN (30), asal Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (22/4/2025).

Di rumah duka, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, sosok almarhum pun diungkap oleh sang ayah, Ngadi.

Pada Rabu (23/4/2025), suasana duka menyelimuti rumah di Kecamatan Bergas tersebut.

Para pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, seorang dosen muda di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ngadi berusaha tegar sambil menyalami para pelayat yang datang di tengah isak tangis keluarga.

Ia mengingat rencana kecil yang tak sempat diwujudkannya, yaitu mengantarkan sepeda motor baru untuk anaknya ke Yogyakarta.

“Rencana saya mau antarkan motornya ke Yogyakarta. Motor lamanya saya bawa pulang, namun belum sempat,” kata Ngadi kepada Tribun Jateng di rumah duka, Rabu.

Sejak masa sekolah sampai menjadi dosen, almarhum hanya mengandalkan motor Beat lamanya yang dibelikan oleh Ngadi bertahun-tahun lalu.

Meski anaknya tak pernah mengeluh, Ngadi sering merasa kasihan karena almarhum berkendara menggunakan motor tua di tengah rekan-rekannya yang sudah menggunakan mobil.

Ngadi juga sempat menawari anaknya untuk dibelikan mobil, tetapi ditolak.

Oleh sebab itu, dirinya membeli motor baru, berharap bisa memberikan kejutan untuk sang anak yang tak pernah menuntut apa pun kepadanya.

Baca juga: Mahasiswa UGM Ditemukan Tak Bernyawa di Sleman, Tubuh Penuh Luka dan Darah sudah Menghitam

Sebagai informasi, almarhum yang merupakan alumnus S1 Biologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan S2 Biologi UGM itu dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan tekun. 

Ia dikenal sebagai akademisi dengan segudang prestasi dalam penelitiannya di bidang biologi.

Almarhum sedang merintis jalan sebagai akademisi, menjadi dosen lepas di UGM sembari menyiapkan pendaftaran S3 di kampus yang sama.

“Sejak kecil dia memang beda. Teman-temannya main bola, dia lebih suka membaca buku. Bahkan buku atlas, dibaca berulang sampai kusut,” kenang Ngadi sembari menahan air mata.

Diberitakan sebelumnya, MN yang ditemukan dengan kondisi tubuh bersimbah darah awalnya ditemukan oleh pemilik kos.

Awalnya, pemilik indekos yang bernama Dimas menyebut, dirinya memperoleh laporan soal adanya bau menyengat dari penghuni kamar lain.

Anak kos, ucap Dimas, lapor kepadanya via aplikasi WhatsApp karena mencium bau tidak enak di lantai dua.

Ia lantas naik ke lantai dua untuk memeriksa bau tersebut pada sekitar pukul 07.50 WIB.

Menurut Dimas, di kamar korban ada bau tidak enak, tetapi dirinya tidak berani membuka.

Ia akhirnya memutuskan untuk mengintip dari jendela guna mengetahui sumber bau dan justru menemukan korban sudah tergeletak bersimbah darah.

"Saya langsung turun (laporan) ke Pak RT. Kondisinya seperti itu, sudah banyak darah juga," ujar Dimas, dilansir Tribun Jogja, Selasa.

Baca juga: Akhir Hidup Mahasiswa Asal Semarang, Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Tengah Mengejar Gelar S2

Lebih lanjut, Dimas menjelaskan bahwa MN sudah lama menghuni di kosnya.

Bahkan jika dibandingkan dengan para penghuni lain, korban bisa dikatakan penghuni terlama.

Korban mempunyai kepribadian yang baik, sering berolahraga dan bertegur sapa, bahkan dengan tetangga samping rumah juga sering menyapa. 

Sepengetahuan Dimas, korban adalah mahasiswa jurusan Biologi dari UGM Yogyakarta.

Selain sibuk kuliah, korban juga mengisi waktu luang dengan mengajar semacam les.

Namun, Dimas mengaku, tak tahu menahu detail korban mengajar apa dan di mana.

Begitu pula dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh korban, apakah S2 atau S3, Dimas tak tahu.

"Setau saya, dia lanjut S3. Tapi tadi dibuka laptopnya (oleh polisi) dia lanjut S2," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Nastain Dosen Muda Tewas di Indekos Sleman, Ngadi Sang Ayah: Sejak Kecil Suka Baca Buku.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana)(TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan