Sabtu, 27 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Gabriel Rey, Pengendara Lamborghini Kecelakaan di Tol Jombang, Ternyata Bos Crypto Exchange

Inilah sosok pengendara Lamborghini yang alami kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto di KM 697, ternyata Bos Crypto Exchange.

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Bobby Wiratama
kolase surya/luhur pambudi/anggit puji widodo
LAMBORGHINI KECELAKAAN - Kondisi Mobil Lamborghini Revuelto seusai terlibat kecelakaan menabrak bodi belakang Mobil Suzuki Ignis di Tol Jombang-Mojokerto, KM 697 Jalur B, pada Jumat (2/5/2025) siang. Mobil Lamborghini Revuelto bernopol D-1675-QGK dikemudikan Gabriel Rey, bos bitcoin asal Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Tanah Air digegerkan dengan kabar kecelakaan mobil Lamborghini di Tol Jombang-Mojokerto di KM 697, Desa Warudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang. 

Mobil Lamborghini terlibat kecelakaan dengan Mobil Suzuki Ignis pada Jumat (2/5/2025) pukul 10.10 WIB.

Kecelakaan tersebut membuat Lamborghini berpenumpang dua orang tersebut mengalami kerusakan ringsek di bagian depan.

Untungnya, dua orang dalam Lamborghini hanya mengalami luka ringan. 

Hingga kini, masyarakat dibuat bertanya-tanya soal penumpang penumpang dalam mobil Lamborghini tersebut.

Dilansir Tribun Mataraman, pemilik Lamborghini tersebut adalah Gabriel Rey.

Gabriel Rey adalah pengusaha asal Surabaya.

Gabriel Rey tumbuh besar di tengah keluarga pengusaha.

Ayahnya Gabriel Rey merupakan seorang pengusaha properti.

Sementara sang ibu menjalani bisnis retail.

Selain itu, nama Gabriel Rey dikenal sebagai CEO sebuah platform pertukaran aset kripto.

Baca juga: Ini Penampakan Lamborghini yang Ringsek setelah Tabrak Suzuki Ignis di Tol Jombang-Mojokerto

Ia juga dikenal sebagai pendiri dan CEO Triv (platform aset digital terbesar di Indonesia saat ini).

Gabriel Rey diketahui mempunyai latar belakang di dunia IT.

Sepak Terjang

Perjalanan bisnis Gabriel Rey dimulai dari hal kecil.

Ia dulu pernah berjualan selotip.

Gabriel Rey pernah membagikan perjalanan bisnisnya di akun Twitter pribadi miliknya.

Dibesarkan di keluarga pengusaha, Gabriel Rey dididik untuk tidak hidup manja.

Ia juga mengklaim diberi uang jajan sangat sedikit saat masa sekolah.

Gabriel pun mengaku diajarkan bekerja keras dan mendapatkan uang jajan dari usahanya sendiri.

Kemudian Gabriel Rey memutuskan untuk berbisnis pertama kali dengan berjualan selotip di jenjang SMA.

Ia memanfaatkan relasi yang dimiliki ayah ibunya untuk berusaha.

Gabriel yang berbisnis dengan berjualan selotip ini menyetor ke pabrik-pabrik kardus dan jasa packaging dengan tempo pembayaran 60 hari. 

Bisnis ini ia jalankan selama kurun waktu sekitar 1 tahun.

Berkat bisnis tersebut, Gabriel memperoleh keuntungan yang lumayan besar bagi anak SMA sepantarannya.

Gabriel Rey pun dulu bekerja di bagian IT.

Hingga akhirnya pada tahun 2012, Gabriel Rey mengenal Bitcoin.

Gabriel Rey menceritakan tentang pengalamannya selama dua tahun mengenal bitcoin dan mempelajarinya.

Hal tersebut disampaikan di salah satu podcast di Youtube Channel Timothy Ronald, dilansir Tribun Jakarta.

Gabriel Rey tertarik untuk masuk langsung dalam dunia bitcoin di tahun 2014.

Gabriel juga mulai ingin melakukan take profit di tahun 2015.

Namun karena suatu alasan, take profit tak bisa melakukan.

Sampai akhrinya, Gabriel Rey mencoba untuk mendirikan perusahaan exchange di Indonesia, yaitu Triv.

Sebagai informasi, Triv merupakan sebuah platform marketplace aset digital dan cryptocurrency.

Berkat usahanya, Triv menjadi platform cryptocurrency terbesar di Indonesia yang diawasi oleh Bappebti.

Platform yang didirikan oleh Gabriel Rey ini juga digunakan oleh jutaan orang untuk berinvestasi dan bertransaksi aset digital.

(Tribunnews/Ika Wahyuningsih)(Tribun Mataraman/Anggit Puji Widodo)(Tribun Jakarta/Pebby Adhe Liana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan