Kamis, 11 September 2025

5 Fakta Pelecehan Seksual Dukun Cabul, Dijuluki 'Walid Bekasi', Bermodus Air Doa

Berikut adalah 5 fakta tentang kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Murtan, dukun cabul di Bekasi. Tak sedikit pasien Murtan meminta air doa.

Penulis: Falza Fuadina
TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar
PELECEHAN MODUS PENGOBATAN - Saung Dzikir Al-Zikra di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi yang menjadi lokasi dugaan pelecehan seksual modus pengobatan alternatif. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria yang dianggap sebagai 'orang pintar' bernama Murtan (61) terus bergulir.

Tindakan asusila itu terjadi di tempat praktik pengobatan alternatifnya di RT 02 RW 06, Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Atas kejadian itu, Murtan mendapat julukan sebagai ‘Walid Bekasi’.

Berikut adalah fakta-fakta tentang kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Murtan:

1. Tentang pengobatan yang dilakukan Murtan

Ketua RT 2 RW 6, Gunam, menuturkan tempat pengobatan alternatif milik Murtan yang dinamai Saung Dzikir Al-Zikra itu sudah berdiri sejak 14 tahun yang lalu.

"Kalau dengar-dengar dari informasi sudah dari 2011, awalnya itu orang-orang kampung ini pengobatan kayak minta diurut, ada orang kesurupan minta air," kata Gunam, Selasa (13/5/2025).

Karena dianggap sakti, praktik pengobatan yang dilakukan Murtan menyebar dari mulut ke mulut.

Bahkan, mereka yang datang berobat ke Saung Dzikir Al-Zikra tak hanya berasal dari kampung tersebut.

Sejumlah pasien berasal dari wilayah sekitar Jatimurni hingga Kota Bekasi, datang untuk meminta petunjuk kepada Murtan demi kesembuhan dari berbagai penyakit yang mereka derita.

Tidak sedikit pasien yang datang ke tempat tersebut untuk meminta 'air doa'.

Baca juga: Pengobatan Saung Dzikir Al-Zikra di Bekasi Disegel: Pemilik Lecehkan Pasien, Ini Pengakuan Korban

"Penyakit itu ada yang minta diurut, ada orang kesurupan minta air, terus kalau selama saya tahu itu, waktu itu ngobatin kesurupan, semacam kayak orang minta air (air doa) buat orangtuanya, cuma itu aja yang saya tahu," jelasnya.

Tak hanya pengobatan alternatif, Murtan juga kerap menggelar pengajian tiap malam Jumat dan dihadiri oleh warga setempat. 

"Kalau pengajian itu emang tiap malam Jumat ada, dimulainya jam 12 malam sampai jam 4 pagi waktu subuh," jelas dia. 

2. Korban diduga berjumlah 15 orang

Gunam mengaku terkejut saat mendengar kabar dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Murtan saat melakukan praktik pengobatan terhadap para pasien.

Terlebih saat ia mendapatkan informasi sudah ada sekitar 15 wanita yang diduga telah menjadi korban pelecehan seksual oleh dukun cabul tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan