Tanggul Jebol, Banjir Rendam 2 Desa di Demak, Pengakuan Warga: Belum Ada Bantuan Sama Sekali
Banjir melanda dua desa di Demak, warga kesulitan tanpa bantuan. Apa penyebabnya?
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, Demak - Banjir yang melanda Desa Kembangan dan Desa Karangrejo di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Indonesia, disebabkan oleh hujan deras dan jebolnya tanggul.
Saat ini, kedua desa tersebut masih terendam air, dengan ketinggian yang bervariasi, bahkan mencapai satu meter di beberapa titik.
Warga setempat menghadapi kesulitan besar akibat banjir ini, dan hingga kini belum ada bantuan yang datang untuk mereka.
Baca juga: Identitas 19 Orang yang Hilang Akibat Banjir Bandang di Pegunungan Arfak Papua Barat
Penyebab Banjir
Hujan deras yang mengguyur wilayah ini menyebabkan debit air meningkat drastis, sehingga tanggul tidak mampu menahan tekanan air yang terus mengalir.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Demak, Suprapto, ada empat titik tanggul di Sungai Tuntang yang jebol.
"Tanggul tidak mampu menahan tekanan air yang datang secara terus-menerus," ungkap Suprapto.
Akibatnya, permukiman warga dan lahan pertanian di dua desa tersebut kini terendam banjir.
Kondisi Warga
Warga setempat, seperti Rukadi dan Maridi, harus bertahan di rumah mereka meskipun air sudah mencapai ketinggian 70 sentimeter, bahkan ada yang setinggi pinggang orang dewasa.
Rukadi, salah satu warga Desa Kembangan, menceritakan, "Kemarin malam air sudah masuk rumah sekitar 50 sentimeter. Sekarang malah naik lagi."
Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sementara yang lain memilih untuk tetap bertahan meski rumah mereka sudah terendam air.
Baca juga: Banjir, Longsor dan Cuaca Ekstrem Terjang Jawa hingga Maluku Utara, 3 Orang Meninggal Dunia
Maridi, yang tinggal dekat masjid desa, menambahkan bahwa ketinggian air di tempatnya mencapai 70 sentimeter.
"Banjir ini disebabkan oleh jebolnya tanggul di sekitar desa. Air masih terus mengalir masuk ke permukiman warga," katanya.
Sayangnya, hingga saat ini, bantuan dari pemerintah belum juga datang, membuat warga semakin terpuruk dalam kesulitan.
Harapan Warga
Dengan akses jalan yang terputus dan aktivitas yang lumpuh, warga sangat berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk membantu penanganan banjir serta memperbaiki tanggul yang jebol.
Rukadi dan Maridi mengungkapkan harapan mereka agar bantuan segera tiba.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.