Minggu, 17 Agustus 2025

Warga Tandu Jenazah Sejauh 30 Km karena Jalan Rusak di Luwu Utara, Bertahun-tahun Tak Ada Perbaikan

Warga Luwu Utara terpaksa bawa jenazah sejauh 30 km akibat jalan rusak parah. Berikut cerita lengkapnya.

Editor: Endra Kurniawan
Dokumen Pribadi/Sekdes Padang Balua, Seko, Bonar Suito
JASAD GURU DITANDU - Warga menandu peti jenazah guru Matius sejauh 30 kilometer melewati jalan berlumpur dan rusak di Kecamatan Seko, Luwu Utara. 

TRIBUNNEWS.COM, Luwu Utara - Di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sebuah peristiwa tragis terjadi ketika seorang tokoh masyarakat, Matius, yang merupakan purnabakti guru sekolah dasar di Desa Padang Balua, meninggal dunia setelah menjalani operasi pengangkatan tumor.

Matius, yang dikenal luas di kalangan masyarakat setempat, mengembuskan napas terakhirnya pada 17 Mei 2025, setelah menjalani operasi di RSUD Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Desa Padang Balua, Bonar Suito, yang mengungkapkan betapa besar kehilangan yang dirasakan oleh masyarakat Seko.

Baca juga: Kisah Warga Sinjai 2 Jam Jalan Kaki Sambil Tandu Jenazah karena Jalan Rusak: Miris Sekali

Warga Harus Membawa Jenazah dengan Kaki

Setelah jenazah Matius diberangkatkan dari Makassar, perjalanan menuju kampung halamannya di Seko tidaklah mudah.

Pada 18 Mei 2025, jenazah disemayamkan di Palopo sebelum dilanjutkan ke Masamba, Luwu Utara.

Namun, perjalanan yang seharusnya lancar menjadi penuh tantangan.

Pada dini hari 19 Mei 2025, jenazah dibawa menggunakan ambulans hingga Dusun Palandong, Desa Embona Tana, yang merupakan dusun pertama saat memasuki Kecamatan Seko.

Dari titik tersebut, warga dan kerabat harus membawa jenazah secara estafet dengan berjalan kaki sejauh 30 kilometer menuju rumah duka.

Menurut Serda Rahmat Saman, Babinsa Seko, kondisi jalan yang rusak parah memaksa warga untuk berjalan kaki.

"Warga dan kerabat membawa jenazah Matius yang berada dalam peti dengan berjalan kaki. Mereka harus melewati jalan yang berlumpur dan penuh lubang," jelas Rahmat.

Keterbatasan aksesibilitas ini menjadi masalah yang sudah berlangsung bertahun-tahun, di mana jalan menuju Seko tidak pernah mendapatkan perbaikan yang memadai.

Baca juga: VIRAL Penambang Emas Tandu Jenazah Rekannya Berjalan Kaki Seharian untuk Menuju ke Kampung

Harapan Masyarakat

Kondisi jalan yang buruk ini jelas menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat.

Mereka berharap agar perbaikan jalan dapat menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.

"Kami berharap agar pemerintah dapat segera memperbaiki jalan ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," ungkap Rahmat.

Dengan adanya perbaikan, diharapkan akses menuju Seko bisa lebih baik, sehingga warga tidak perlu mengalami kesulitan dalam situasi yang sudah cukup berat seperti mengantarkan jenazah.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Akibat Jalan Rusak di Seko, Jenazah Pensiunan Guru Digotong Sejauh 30 Km

(Tribun-Timur.com/Andi Bunayya Nandini)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan