Selasa, 19 Agustus 2025

Mahasiswanya Meninggal saat Diksar, Unila Bentuk Tim Investigasi dan Gandeng Polda Lampung

Universitas Lampung (Unila) bentuk tim investigasi terkait meninggalnya seorang mahasiswa saat Diksar. Gandeng Polda Lampung untuk usus kasus

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/BAYU SAPUTRA
UNGKAP KASUS DIKSAR - Warek Kemasiswaan dan Alumni Unila, Prof Sunyono, di Bandar Lampung, Selasa (3/6/2025). Tim investigasi Unila sepakat turun bersama Polda Lampung ungkap kasus diksar berujung maut. 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) bernama Pratama Wijaya Kusuma tewas karena diduga mendapat penyiksaan dari seniornya.

Korban diduga dianiaya seniornya saat ikut pendidikan dan latihan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahapel).

Diketahui, diksar Mahapel tersebut digelar pada 10-14 November 2024 di Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Sementara korban dinyatakan meninggal dunia pada 28 April 2025.

Pihak Unila pun turun tangan dengan membuat tim investigasi.

Mengutip TribunLampung.co.id, tim investigasi tersebut juga bekerja sama dengan Polda Lampung untuk mengungkap kematian Pratama.

Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Sunyono mengonfirmasi hal tersebut.

Ia menuturkan, pihak kampus telah melibatkan berbagai unsur untuk melakukan investigasi.

"Tadi pagi tim kami juga sudah ke Polda Lampung dalam rangka koordinasi berkaitan dengan dugaan kekerasan yang berakibat pada meninggalnya Pratama," ujarnya, Selasa (3/6/2025).

Sunyono mengatakan bahwa tim investigasi juga berisikan mahasiswa kampusnya.

"Di dalam tim ini juga, karena ini berkaitan dengan mahasiswa, tim juga melibatkan mahasiswa di dalam investigasi,"

Baca juga: Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya saat Diksar, Polda Lampung Datangi keluarga Korban

"Mohon bersabar dan menunggu, semoga hasilnya secepat mungkin karena tadi kami meminta agar cepat diproses," terusnya.

Ia menuturkan, kasus ini merupakan pelajaran bagi Unila.

Terlebih, di universitas tak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun.

"Mohon bantu saya untuk mengungkap kebenaran. Saya sepakat bahwa di perguruan tinggi tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan