Jumat, 12 September 2025

Awal Mula Korban Kebakaran di Bekasi Diperas Rp8 Juta, Pihak Damkar Tegaskan Tak Ada Penarikan Biaya

Polemik pemerasan korban kebakaran berawal dari telepon orang tak dikenal. Korban kebakaran diminta uang operasional Rp8 juta untuk pemadaman.

Penulis: Faisal Mohay
Surya/Aflahul Abidin
ILUSTRASI KEBAKARAN - Warga Bekasi yang menjadi korban kebakaran mengaku dimintai uang oleh petugas damkar lewat sambungan telepon. Kadis Damkar Bekasi tegaskan tak ada pungutan biaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah gudang ban di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, terbakar pada Kamis (5/6/2025).

Pemilik toko bernama Oscar Fernando mengaku diperas Rp 8 juta untuk keperluan operasional petugas pemadam kebakaran (damkar). 

Oscar sempat syok dimintai uang untuk pemadaman gudangnya karena ia mengalami rugi miliaran rupiah.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kadis Damkarmat) Kota Bekasi, Abu Hurairah, menyatakan tak ada anggotanya yang meminta uang operasional ke pemilik toko.

Ia menegaskan ada warga yang berpura-pura menjadi anggota damkar dan memanfaatkan situasi korban yang panik.

“Terkait hal tersebut dapat saya sampaikan, berdasarkan komunikasi saya dengan Danki, Danton, Danru bahwasanya mereka tidak pernah meminta uang sesuai yang diberitakan,” paparnya, Selasa (10/6/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.

Selama ini tak ada pungutan uang operasional dan imbalan setelah menangani kebakaran.

"Perlu dicatat bahwa penanganan kebakaran maupun penyelamatan tidak ada biaya yang harus dibayarkan oleh korban, semua biaya operasional damkarmat sudah dialokasikan dari APBD,” tegasnya.

Sebelumnya, Oscar mengaku dihubungi petugas damkar pada Sabtu (7/6/2025) sekira pukul 16.00 WIB.

Oscar diarahkan untuk memberikan uang Rp8 juta ke warga yang yang mengenakan kemeja biru pendek.

Lantaran curiga, Oscar tak langsung mempercayai telepon tersebut.

Baca juga: Kebakaran di Kapuk Muara, Fahira Idris Dorong Pencegahan Komprehensif di Jakarta

Ia mengkonfirmasi ke petugas damkar yang bertugas terkait pungutan biaya operasional.

Mendengar kabar tersebut, petugas damkar menyatakan tak ada permintaan uang dari instansinya.

"Petugas justru malah kaget, 'Kami tidak pernah meminta duit'," katanya.

Oscar belum mengetahui identitas orang yang menghubunginya dan mengaku sebagai damkar.

"Jadi dalih oknum bahwa damkar butuh operasional, butuh makan, coba bayangin lagi rugi Rp8 miliar, masih dimintain uang," pungkasnya.

Sementara salah satu petugas damkar memastikan tak ada imbalan dalam penanganan kebakaran.

"Boro-boro minta duit, dikasih makan saja sudah bersyukur banget," ucapnya.

Diketahui, lokasi gudang toko ban berada di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi dan penyebab kebakaran diduga akibat korsleting.

Sebagian artikel telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Kadis Damkarmat Pastikan yang Minta Uang Rp 8 Juta ke Korban Kebakaran Toko Ban Bukan Anak Buahnya

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBeaksi.com/Rendy Rutama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan