Minggu, 10 Agustus 2025

Berita Viral

Sosok 3 Pelajar Asal Sumbar Lolos SNBP di ITB, Warga Sekampung Patungan Biayai Devit ke Bandung

Sosok tiga pelajar asal Sumatra Barat yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

situs ITB
PELAJAR LOLOS SNBP - Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara dan jajaran mengunjungi tiga calon mahasiswa asal Sumatera Barat yang diterima di ITB melalui jalur SNBP, Sabtu (7/6/2025). Inilah sosok tiga pelajar asal Sumatra Barat (Sumbar) yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok tiga pelajar asal Sumatra Barat (Sumbar) yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Mereka adalah Nauli Al Ghifari (18) dan Devit Febriansyah (18), siswa SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang. 

Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas, ketiga pelajar tersebut, berhasil masuk ITB berkat prestasi akademik yang membanggakan.

Bahkan, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara, mengunjungi langsung tiga calon mahasiswa baru asal Sumbar tersebut. 

Diketahui, ketiga pelajar yang lolos SNBP ini, berasal dari keluarga dengan latar belakang berbeda-beda. Ada yang penjual baju bekas hingga orang tuanya bekerja sebagai kuli angkut kayu manis. 

Lantas, siapa saja sosok tiga pelajar lolos SNBP tersebut?

1. Nauli Al Ghifari

Dikutip dari situs resmi ITB, Nauli diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB

Ayahnya bernama Pananuhon. Sehari-hari, ia berjualan pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi.

Omzet yang didapatkan Pananuhon sekitar Rp8 juta per tahun.

Baca juga: Biaya UKT UGM 2025 Mahasiswa S1 dan D4, Lolos Jalur SNBP atau SNBT

2. Devit Febriansyah

Devit Febriansyah diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Ia merupakan satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos SNBP tahun ini. 

Orang tuanya bernama Julimar dan Doni Afrijal. Mereka bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan harian tidak menentu. 

Atas diterimanya Devit di ITB, warga pun kompak bergotong royong membantu terkait biaya Devit ke Bandung. 

Warga patungan melalui iuran sukarela.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, ada video yang mengunggah momen rektor ITB mengunjungi Devit di Sumbar, viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan rektor ITB tengah berjalan dengan Devit di tu, mendapat banyak respons dari warganet. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan