Jumat, 8 Agustus 2025

Geger Anak Sakit Tak Dilayani, Orangtua di Palu Cekcok Hebat dengan Perawat Rumah Sakit

Warga Sigi cekcok dengan perawat IGD RS Budi Agung Palu karena anaknya tak dilayani. Videonya viral dan sudah dimediasi.

Editor: Glery Lazuardi
vix.com
ILUSTRASI RUMAH SAKIT - Rian Rainaldy, warga Dolo, Sigi, yang sempat cekcok dengan perawat RS Budi Agung, Palu, saat menjelaskan kronologi insiden usai mediasi bersama Komnas HAM Sulteng. 

TRIBUNNEWS.COM, PALU – Suasana di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Budi Agung Palu sempat memanas. 

Seorang warga Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terlibat cekcok hebat dengan seorang perawat pada Senin malam (9/6/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.

Pria bernama Rian Rainaldy itu membawa anaknya yang sedang sakit untuk berobat.

Namun, ia mengaku kecewa dengan pelayanan yang diterimanya di IGD.

Menurut Rian, dirinya justru diarahkan untuk mengambil surat rujukan dari puskesmas atau memilih layanan umum.

Situasi itu membuatnya tersulut emosi, karena tidak memungkinkan lagi baginya kembali ke Dolo di tengah malam hanya demi rujukan.

"Bayangkan kalau saya harus balik ke Dolo untuk ambil surat rujukan di puskesmas, posisi jam 11 malam, apa masih bisa? Karena di puskes ada waktunya kita ambil nomor antrean yang pasti sudah tutup," ujar Rian saat ditemui sejumlah awak media usai menjalani mediasi bersama pihak rumah sakit dan Komnas HAM Sulteng, Minggu (15/6/2025).

Rian mengaku sudah menjelaskan kondisi anaknya kepada perawat, namun justru ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan lebih lanjut.

Hal itu membuatnya merasa tidak dihargai sebagai orangtua pasien.

“Setelah saya jelaskan, dia tinggalkan saya. Barulah saya video (rekam), saya panggil lagi untuk minta penjelasan,” katanya.

Baca juga: BPJS Satu! Hadir di Tengah Peserta JKN untuk Mempermudah Alur Pelayanan Rumah Sakit

Merasa Tak Dihargai, Bukan Menolak Rawat Inap

Cekcok yang terjadi sempat menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat.

Rian menegaskan bahwa dirinya bukan menolak rawat inap seperti yang beredar, melainkan kecewa dengan cara petugas memberikan pelayanan.

"Saya hanya merasa kurang dihargai, bukan ditolak seperti apa yang beredar di masyarakat," tegasnya.

Ia juga menyayangkan sikap pelayanan di IGD yang menurutnya kurang memiliki etika komunikasi, terlebih saat kondisi pasien anak membutuhkan penanganan cepat.

Baca juga: Sedihnya Suryani, Wajah Rusak usai Disiram Air Keras Suami, Punya Utang Biaya Rumah Sakit Rp362 Juta

Unggah Video Empat Hari Setelah Kejadian

Rian yang menggunakan BPJS Kesehatan milik istrinya, yang merupakan ASN, akhirnya membawa anaknya ke Klinik Maxima. Di sana ia mendapat saran untuk konsultasi ke dokter anak.

Halaman
12
Sumber: Tribun palu
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan