Geger Anak Sakit Tak Dilayani, Orangtua di Palu Cekcok Hebat dengan Perawat Rumah Sakit
Warga Sigi cekcok dengan perawat IGD RS Budi Agung Palu karena anaknya tak dilayani. Videonya viral dan sudah dimediasi.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, PALU – Suasana di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Budi Agung Palu sempat memanas.
Seorang warga Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terlibat cekcok hebat dengan seorang perawat pada Senin malam (9/6/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Pria bernama Rian Rainaldy itu membawa anaknya yang sedang sakit untuk berobat.
Namun, ia mengaku kecewa dengan pelayanan yang diterimanya di IGD.
Menurut Rian, dirinya justru diarahkan untuk mengambil surat rujukan dari puskesmas atau memilih layanan umum.
Situasi itu membuatnya tersulut emosi, karena tidak memungkinkan lagi baginya kembali ke Dolo di tengah malam hanya demi rujukan.
"Bayangkan kalau saya harus balik ke Dolo untuk ambil surat rujukan di puskesmas, posisi jam 11 malam, apa masih bisa? Karena di puskes ada waktunya kita ambil nomor antrean yang pasti sudah tutup," ujar Rian saat ditemui sejumlah awak media usai menjalani mediasi bersama pihak rumah sakit dan Komnas HAM Sulteng, Minggu (15/6/2025).
Rian mengaku sudah menjelaskan kondisi anaknya kepada perawat, namun justru ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan lebih lanjut.
Hal itu membuatnya merasa tidak dihargai sebagai orangtua pasien.
“Setelah saya jelaskan, dia tinggalkan saya. Barulah saya video (rekam), saya panggil lagi untuk minta penjelasan,” katanya.
Baca juga: BPJS Satu! Hadir di Tengah Peserta JKN untuk Mempermudah Alur Pelayanan Rumah Sakit
Merasa Tak Dihargai, Bukan Menolak Rawat Inap
Cekcok yang terjadi sempat menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat.
Rian menegaskan bahwa dirinya bukan menolak rawat inap seperti yang beredar, melainkan kecewa dengan cara petugas memberikan pelayanan.
"Saya hanya merasa kurang dihargai, bukan ditolak seperti apa yang beredar di masyarakat," tegasnya.
Ia juga menyayangkan sikap pelayanan di IGD yang menurutnya kurang memiliki etika komunikasi, terlebih saat kondisi pasien anak membutuhkan penanganan cepat.
Baca juga: Sedihnya Suryani, Wajah Rusak usai Disiram Air Keras Suami, Punya Utang Biaya Rumah Sakit Rp362 Juta
Unggah Video Empat Hari Setelah Kejadian
Rian yang menggunakan BPJS Kesehatan milik istrinya, yang merupakan ASN, akhirnya membawa anaknya ke Klinik Maxima. Di sana ia mendapat saran untuk konsultasi ke dokter anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.