Perkelahian Maut di Banjarmasin
2 Kakak Beradik Tewas dalam Perkelahian Berdarah di Banjarmasin, Korban Awalnya Dijemput Teman
Diduga saat kejadian terdapat 13 orang di lokasi, 3 orang menjadi korban, 7 orang melarikan diri diduga tak mau ikut campur, 1 jadi tersangka
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN- Muhammad Rizaldi (22), Muhammad Fadil (18), Muhammad Reno (17) tewas dalam perkelahian berdarah di Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel) Minggu (29/6/2025) dini hari.
Dua dari tiga korban, Muhammad Rizaldi dan Muhammad Fadi adalah kakak beradik.
Menurut Kelvin, kakak dari Rizaldi dan Fadil, kedua adiknya diajak oleh seorang teman yang datang ke rumahnya, membantu temannya yang lain sekitar pukul 24.00 Wita.
Baca juga: Perkelahian Maut di Sungai Andai Banjarmasin Menewaskan 3 Pemuda, Berawal Pestra Miras
Nahas, ajakan tersebut berujung pada perkelahian berdarah yang menyebabkan kematian keduanya.
"Dia diajak oleh satu orang kawannya yang kebetulan menjadi saksi hari ini di kantor polisi, dia mengajak Rizaldi dan adiknya Fadil untuk membantu temannya," kata Kelvin. Saat ditemui di rumah duka Kampung Melayu Rt 01 Banjarmasin, Minggu (29/6/2025).
Kelvin kemudian mendatangi lokasi setelah mendapat kabar, sesampainya di lokasi Kelvin langsung mengangkat kedua adiknya dan dievakuasi ke rumah sakit Ansari Shaleh.
"Saya yang mengangkat Rizaldi dan Fadil, Rizaldi ketika saya temui sudah tak bernyawa, sedang Fadil menyusul (meninggal maksudnya) ketika sampai di rumah sakit sekitar jam 03.30 shubuh," ungkap Kelvin.
Korban lain bernama Reno mengalami luka sayatan di bagian ulu hati dan ginjal yang kemudian meninggal di rumah sakit pada pukul 04.00 Wita.
"Saat didatangi Fadil dan Reno memang masih bernafas Mas, nah di rumah sakit mereka berdua menyusul Rizaldi," kata Kelvin.
Dari keterangan Kelvin, terungkap bahwa Rizaldi mengalami luka paling parah, dengan sayatan di pipi, perut sebelah kiri, dan banyak bekas tusukan di bagian belakang tubuhnya.
"Terlihat jelas luka Rizaldi sangat parah dan begitu banyak, mulai pipi, perut, hingga tusukan yang banyak di belakang badannya," terang Kelvin.
Sementara itu, suasana rumah duka sangat ramai dengan orang-orang yang datang untuk membacakan doa tahlil. Jenazah korban sendiri telah dimakamkan sejak pukul 11.00 Wita. Kelvin mengaku geram namun dirinya tak kuasa melihat kedua adiknya tersungkur.
"Tersangka ada di lokasi saat itu, saya memang kesal dan marah tapi saya memilih mengurus para korban," ujar Kelvin.
Baca juga: Perkelahian Terjadi di Kafe Kawasan Jakarta Pusat, Polisi Amankan Korban Gali Motif
Percakapan singkat sempat terjadi antara Kelvin dan tersangka. Kelvin menceritakan suasana proses evakuasi, si pelaku terlihat siap dengan kayu yang dipegangnya.
“Mau apa? Kita urus dulu ini baru kita lanjut mau apa setelah ini, setelah diberitahu kalau saya ini dingsanaknya (saudaranya) pelaku langsung kabur,” cerita Kelvin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.