2 Fakta Ayah Bunuh Anak Tiri di Banyuwangi, Tersangka Kerap Lakukan KDRT
2 fakta seorang ayah tega membunuh anak tirinya di Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/6/2025) malam.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah tega membunuh anak tirinya di Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/6/2025) malam.
Tersangka adalah SP (33), warga Desa Kabaman, Kecamatan Srono, sedangkan korban berinisial MAT (11), warga Desa Gombolirang.
Berikut sejumlah fakta dalam kejadian ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.
1. Kondisi Ibu Korban
Ibu korban, NIZ (32), memperoleh pendampingan psikologis dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Ia disebut mengalami syok dan trauma atas tragedi tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, pendampingan psikologis dilakukan oleh psikolog yang rutin mendatangi rumah NIZ di Desa Gombolirang.
Psikolog dari unit P2TP2A telah mendatangi NIZ pada Senin, 30 Juni 2025.
Pendampingan selanjutnya bakal dilakukan secara kontinu sampai kondisi mental ibu korban mulai membaik.
"Tim P2TP2A terus memantau perkembangan psikologis ibu korban," ucap Henik, Selasa (1/6/2025).
Berdasarkan assessment awal, diketahui bahwa ibu dan tersangka menikah dan tinggal bersama di kontrakan di Labanasem, Kecamatan Kabat.
Sekitar 10 hari sebelum tragedi pembunuhan, keduanya terlibat masalah hingga akhirnya ibu korban meninggalkan tempat tinggal mereka dan pulang ke Gombolirang.
Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuh Anak Tiri di Banyuwangi, Sempat Cekcok dengan Istri hingga Pisah Rumah
"Pengakuan ibu korban, tersangka sering KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dan posesif," tutur Henik.
2. Kronologi Kejadian
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, korban minum minuman keras bersama teman-temannya pada Sabtu (28/6/2025) sore atau beberapa jam sebelum pembunuhan.
"Pada saat mabuk dengan temannya, tersangka bercerita ke temannya bahwa ia sedang ada perselisihan atau permasalahan dengan istrinya," kata Komang, Senin (30/6/2025).
Teman tersebut lalu memberikan saran kepada tersangka supaya mencari solusi kepada orang pintar alias dukun.
"Tapi caranya dengan menyetorkan pakaian dalam istrinya (kepada dukun)," ujar Komang.
Atas saran dari temannya itu, pelaku kembali datang ke rumah keluarga sang istri.
Ia mengaku datang ke sana dengan niat awal untuk mencuri pakaian dalam sang istri.
"Sekitar pukul 7 malam, tersangka bergerak ke rumah istrinya. Sempat mengobrol, lalu cekcok. Tersangka kemudian beralih ke rumah belakang tempat istrinya," tuturnya.
Di sana, tersangka mematikan lampu dengan memutar bohlam. Dalam keadaan gelap gulita, ia mencari pakaian dalam sang istri.
"Tetapi saat mencari, ada anak tersangka yang juga korban itu mengetahui. Korban sempat memanggil ibunya."
"Karena tersangka panik, ia membawa anak tirinya ke salah satu kamar dalam keadaan gelap gulita," imbuh Komang.
Korban dibekap dengan bantal dan dicekik oleh tersangka.
Ketika NIZ masuk ke rumah, tersangka membawa korban ke kamar mandi.
Di sana, kepala korban dibenturkan beberapa kali hingga luka.
"Juga dicekik lagi oleh tersangka. Tersangka juga menekan dada korban dengan dengkulnya hingga mengakibatkan retak tulang belakang. Korban akhirnya kehabisan napas," terang Komang.
Setelah itu, korban kabur meninggalkan rumah tersangka melalui pintu depan.
NIZ yang menemukan anaknya di kamar mandi dalam keadaan tak berdaya sempat meminta pertolongan.
Namun, nyawa korban tak tertolong meskipun sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, tersangka ditangkap oleh anggota kepolisian sekitar tiga jam setelah kejadian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ibu Korban Pembunuhan Ayah Tiri di Banyuwangi Alami Trauma, Dapat Pendampingan Psikolog.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Aflahul Abidin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.