Senin, 8 September 2025

HUT Bhayangkara 2025

Sosok Aipda Muhammad Ivan, Anggota Polri Disorot karena Prestasinya, Rawat 38 Lansia Terlantar

Berikut sosok Aipda Muhammad Ivan, anggota polisi disorot karena prestasinya saat peringatan Hari Bhayangkara 2025.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase: Kanal YouTube METRO TV dan akun TikTok @ivan_ttnt
POLISI BERPRESTASI - Kolase foto Aipda Muhammad Ivan, anggota polisi disorot karena prestasinya karena merawat lansia yang terlantar. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Aipda Muhammad Ivan, anggota polisi disorot karena prestasinya.

Aipda Muhammad Ivan menjadi salah satu dari tiga polisi berprestasi yang mendapatkan kehormatan di acara peringatan Hari Bhayangkara 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Ia menerima tumpeng dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka karena prestasinya.

Selain Aipda Muhammad Ivan, turut dihadirkan polisi berprestasi lainnya Aiptu Agus Rianto dan Brigpol Tiara Nisa Zulbida.

Siapa Aipda Muhammad Ivan?

Aipda Muhammad Ivan merupakan anggota Polres Singkawang, Polda Kalimantan Barat.

Ia bertugas di PS Pa Siaga Bag Bin Ops Bag Ops.

Dia dianggap berprestasi karena merawat 38 lansia terlantar di panti jompo yang dia didirikan sejak tahun 2019.

Aipda Muhammad Ivan dalam kesempatannya mengungkap alasan ia mendirikan pati jompo di bawah naungan Yayasan Netizen Cinta Singkawang.

Semua bermula saat dirinya kerap mendapati lansia terlantar saat bertugas di lapangan.

Adapun prinsip hidup Aipda Muhammad Ivan yang dipegangnya selama ini adalah bagaimana cara memanusiakan manusia secara manusiawi.

Baca juga: Sosok Aiptu Agus Rianto, Polisi Berprestasi Dapat Tumpeng dari Prabowo, Punya Sekolah Gratis

"Seringnya saya ke lapangan turun menemukan orang-orang yang hidup sendiri dan di tempatkan di tempat yang kurang layaklah."

"Timbullah inisiatif saya pengin bikin panti. Nah dari situlah bermula rasa iba."

"Ya kasihan sama mereka hidup sendiri di tempat yang kurang layak ada juga yang memang enggak diurus sama keluarganya," katanya, dikutip dari kanal YouTube METRO TV.

Aipda Muhammad Ivan dengan serius membangun panti jomponya.

Ia memperhatikan segala kebutuhan para penghuninya.

Mulai dari tempat tinggal, makanan, hingga kesehatan.

Aipda Muhammad Ivan hanya berharap para lansia yang dirawatnya betah.

"Prinsip hidup saya itu memanusiakan manusia."

"Kita tampung di sini mulai dari makannya hingga kesehatannya kita perhatikan," katanya.

Keluarga sudah memaklumi

Aipda Muhammad Ivan mengakui waktunya banyak terkuras untuk melayani masyarakat.

Bagi karena tugas sebagai anggota polisi, maupun pemilik panti jompo.

"Memang banyak habisnya di luar. Ya kebetulan istri dan keluarga pun sudah paham."

"Keluarga saya itu sudah tahulah saya kerja seperti apa. Kalau pagi ke kantor sudah selesai saya lanjut ke panti, kadang-kadang pulang itu jam 9 malam," urainya.

Baca juga: 5 Polisi Nyambi demi Cukupi Ekonomi: Dagang Sayur, Jadi Pemulung, hingga Jualan Es

Ditanya kenapa harus membantu masyarakat, Aipda Muhammad Ivan berpandangan sebagai anggota Polri harus hadir untuk menyelesaikan masalah masyarakat.

Ia memiliki pengalaman membantu masalah kecil seperti kehilangan kunci motor hingga masalah besar seperti penelantaran lansia oleh keluarganya hingga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Selagi saya bisa bantu, kenapa sih saya enggak bantu gitu loh."

"Jadi mulai dari yang kecil-kecil itulah sampailah yang besar-besar," tambahnya.

Gunakan medsos untuk sampaikan pesan

Aipda Muhammad Ivan memanfaatkan media sosial guna menyebarkan virus kebaikan.

Ia rutin mengunggah videonya ketika merawat hingga mengevakuasi lansia terlantar.

Aipda Muhammad Ivan cukup dikenal di dunia maya.

Dirinya memiliki lebih dari 100 ribu pengikut di akun TikTok pribadinya @ivan_ttnt.

"Saya bersosialisasi melalui media sosial yang dipakai tua-muda."

"Saya posting kegiatan ini kegiatan itu. Saya bisa bantu ngurus ini ngurus itu. Jadi masyarakat itu, Oh ternyata bapak ini bisa (bantu)," tambah dia.

Dengan aktif di media sosial, lanjutnya, ia mendapatkan feedback.

Mulai dari orang menginfokan adanya lansia terlantar hingga bantuan donasi.

Terakhir, Aipda Muhammad Ivan merasa puas saat bisa membantu orang-orang.

"Kalau kita ngebantu itu kepuasan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan