Profil Ivonne Inawade, Aktris yang Berduka atas Meninggalnya Sang Tante di Kendari

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Ivonne Inawade, yang dikenal sebagai artis FTV, pemain sinetron, dan pemeran film layar lebar tengah dirundung duka mendalam.

Pasalnya, wanita yang lahir dan besar di Kendari, Sulawesi Tenggara, itu kehilangan tante tercintanya, AL (59), yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumahnya di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Selasa malam (1/7/2025).

Saat ditemukan, tubuh korban bersimbah darah, setengah telanjang, dengan luka sayatan benda tajam di leher.

Ivonne mengaku memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan almarhumah.

Ia kerap menginap di rumah sang tante setiap kali pulang ke Kendari.

“Saya paling sayang Tante AL. Beliau pun sangat sayang dengan saya. Rumah itu sepi, hanya orang dekat yang biasa ke sana,” kenangnya.

Baca juga: Ingin Bikin Konser Lesti Kejora tapi Belum Hubungi Istri Billar, Ivonne Inawade: Takut Ditolak

Profil Ivonne Inawade

Ivonne memiliki nama lengkap Ivonne Mariana Inawade Albert.

Ia lahir dan besar di Kendari, Sulawesi Tenggara, sebelum kemudian menetap di Jakarta Selatan.

Pada masa mudanya, Ivonne tercatat sebagai anggota Paskibraka Nasional 1988.

Ia juga meraih gelar Putri Citra Nasional pada tahun yang sama dan menjadi finalis Putri Indonesia Sulawesi Tenggara 1992.

Kariernya di dunia hiburan mencakup FTV, sinetron, hingga film layar lebar.

Salah satu perannya yang mencuri perhatian adalah di film produksi Sinemata, Kartu Pos Wini, yang tayang di bioskop pada April 2023.

Dalam film tersebut, Ivonne memerankan karakter Rosiana, seorang ibu yang merawat anak pengidap kanker darah selama delapan tahun setelah ditinggal suami.

“Setiap baca naskah, saya harus benar-benar menjiwai. Tantangannya berat karena karakter Rosiana penuh beban pikiran,” tutur Ivonne saat gala premiere di Cinepolis Lippo Plaza Kendari.

Selain berakting, Ivonne aktif sebagai penulis lagu (songwriter).

Kehidupan Pribadi dan Isu yang Pernah Muncul

Ivonne memiliki seorang putri bernama Natasha Icha Inawade. Ia kerap terlihat bersama sang anak menghadiri berbagai acara, termasuk konser K-Pop NCT 127.

Ivonne juga menanamkan nilai-nilai bisnis kepada putrinya, yang pernah menjadi bendahara saat konser band D’Bagindas.

Baca juga: Wanita di Kendari Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya, Polisi Duga Pembunuhan Berencana

Namanya sempat dikaitkan dengan rumor menjadi “istri pertama” atau “tante simpanan” Rizky Billar.

Tuduhan itu dibantah tegas oleh Ivonne. Ia menegaskan hubungannya dengan Rizky hanya sebatas rekan kerja dan teman profesional.

Ivonne dikenal konsisten mendukung Rizky Billar saat sang aktor diterpa kasus KDRT pada 2022.

“Saya tahu banget anak itu baik. Memang sih, kita semua manusia pasti ada kekurangan. Tapi Rizky Billar hatinya tulus, terbuka,” ujar Ivonne dalam sebuah wawancara.

Ia juga mengenang masa ketika Rizky belum tenar dan masih tinggal di kos-kosan sederhana tanpa gengsi.

Pernyataannya sempat menarik perhatian publik, namun Ivonne menegaskan ia hanya menyampaikan pengalaman yang ia ketahui secara langsung.

Tumbuh dan Berkarya di Kendari

Meski telah lama berkarya di Jakarta, Ivonne tak melupakan akar daerahnya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Sulawesi Tenggara, termasuk rencana pembangunan sekolah dasar swasta di Kendari.

Komunikasinya dengan almarhumah tante AL pun lebih banyak berkisar seputar urusan keluarga dan aktivitas sosial.

Bagi masyarakat Kendari, Ivonne bukan hanya artis, tetapi juga sosok yang rendah hati dan peduli pada lingkungan sekitar.

Menurut Ivonne, keluarga menduga korban tak hanya menjadi korban pembunuhan, tapi juga pemerkosaan.

“Ada dugaan seperti itu. Hasil visum ada sperma, diduga diperkosa sebelum dibunuh,” kata Ivonne saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (2/7/2025).

Jasad AI pertama kali ditemukan sekitar pukul 20.30 WITA oleh tiga orang kerabat yang datang mengecek lantaran korban tak bisa dihubungi sejak sehari sebelumnya.

Kasat Reskrim Polresta Kendari, Kompol Nirwan Fakaubun, menjelaskan korban ditemukan dalam posisi tertelungkup bersimbah darah, hanya mengenakan kaos hijau tanpa celana.

Leher korban terdapat sayatan benda tajam yang diduga menjadi penyebab kematian.

Kondisi rumah pun acak-acakan. Polisi menemukan serpihan kaca piring, celana dalam tercecer, puntung rokok di kamar mandi, serta parang panjang yang diduga digunakan pelaku.

Setelah olah TKP, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum sebelum disemayamkan di rumah duka.

Kronologi Keluarga Menemukan Korban

Saidin, seorang tukang parkir di warung depan lorong rumah korban, mengatakan tiga orang keluarga awalnya datang karena curiga AI tak menjawab telepon.

“Ditelepon-telepon tidak aktif, jadi mereka cek. Setelah itu, mereka keluar menyampaikan korban ditemukan meninggal,” kata Saidin.

Ia kemudian membantu melapor ke Polsek Mandonga. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk parang dan pakaian korban.

Ivonne mengungkapkan AI selama ini tinggal seorang diri. Suaminya bekerja di Marombo, Kabupaten Konawe Utara. AI juga dikenal senang memelihara sekitar 30 anjing liar yang ia selamatkan.

“Kalau saya pulang ke Kendari, saya selalu menginap di rumah tante. Rumahnya memang sepi, hanya orang dalam atau keluarga dekat yang datang,” ujar Ivonne.

Terakhir kali Ivonne berkomunikasi dengan korban dua hari sebelum jasad ditemukan.

“Dua hari lalu saya sempat telepon, dan kemarin pagi korban menelepon keluarga. Katanya, anjing menggonggong seolah ada orang datang,” jelasnya.

Setelah itu, keluarga tak lagi bisa menghubungi korban.

Ivonnemengaku sangat terpukul atas kejadian ini.

“Saya paling sayang tante. Kami sering berkomunikasi, termasuk rencana pembangunan sekolah swasta di Kendari,” ungkap Ivonne.

Ia berharap polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan sadis tersebut.

“Tolong usut kematian tante. Kami keluarga sangat kehilangan dan sedih yang mendalam,” tegasnya.(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani/berbagai sumber)