Rabu, 20 Agustus 2025

UNS Pernah Sarankan Mahasiswi yang Lompat Bengawan Solo Cuti Kuliah, tapi Ditolak Tak Mau Dikasihani

Mahasiswi UNS yang lompat ke Bengawan Solo sempat disarankan agar mengambil cuti kuliah oleh dosennya, tapi ditolak karena tak mau dikasihani.

Editor: Nuryanti
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
MAHASISWI UNS - Motor milik seorang mahasiswi UNS berinisial X yang terjun ke Bengawan Solo, Selasa (1/7/2025). Motor tersebut ditinggalkan korban sebelum diduga mengakhiri hidup. Korban pernah disarankan mengambil cuti kuliah selama tiga bulan oleh dosennya, tapi ditolak karena tak mau dikasihani. 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, X (22), yang melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo, pernah disarankan untuk mengambil cuti kuliah selama tiga bulan.

X merupakan mahasiswi program studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Ia sempat melakukan konseling kejiwaan dengan pihak kampus.

Oleh kampus, X direkomendasikan untuk mendatangi psikiater. 

"Mahasiswi yang bersangkutan menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak Januari 2025 dan sudah direkomendasikan untuk ke psikiater."

"Dan terus mendapatkan pendampingan sampai dengan sebelum peristiwa dugaan percobaan bunuh diri terjadi," kata Sekretaris UNS, Agus Riewanto, dalam keterangan yang diterima TribunSolo.com, Selasa (1/7/2025) malam.

Bahkan, Dosen D4 K3, Sumardiyono juga telah mengetahui kondisi kejiwaan X.

Ia bahkan telah menyurati keluar X terkait kondisi kejiwaan mahasiswi tersebut.

Sumardiyono juga menyarankan agar mahasiswinya itu mengambil cuti kuliah selama tiga bulan.

Namun, tawaran itu ditolak oleh X. Mahasiswi itu berdalih tak mau dikasihani.

"Bapak Dr. Sumardiyono, S.KM., M.Kes. dan Kaprodi D4 K3 mengetahui kondisi kejiwaan mahasiswi yang bersangkutan dan telah memberikan rekomendasi kemudahan dalam proses penyusunan skripsi."

Baca juga: Sosok Dr Sumardiyono, Dosen UNS Disebut dalam Surat Wasiat Mahasiswi Lompat Sungai Bengawan Solo

"Bahkan pernah menyampaikan surat resmi kepada pihak keluarga supaya mahasiswi tersebut istirahat selama 3 bulan."

"Namun mahasiswi tersebut memberikan respons penolakan dengan alasan tidak ingin dikasihani," terang Agus.

Diketahui, nama Sumardiyono tertulis dalam surat wasiat yang ditulis oleh X. 

Yang bersangkutan merupakan dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing pertama skripsi, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Vokasi UNS.

Sebelum melompat ke Bengawan Solo, X sempat beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya sejak 2023.

"Bahwa yang bersangkutan mempunyai masalah kejiwaan dan riwayat percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 sampai 2025 dengan berbagai cara" urainya.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan proses pencarian terhadap X masih terus dilakukan.

Relawan dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar diturunkan dalam pencarian mahasiswi UNS yang terjun ke Bengawan Solo, Selasa (1/7/2025).

Satu kapal dari BPBD Kabupaten Karanganyar juga digunakan untuk proses pencarian.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, pihaknya telah menerjunkan lima personel dan satu perahu karet.

Pihaknya juga mendirikan posko pencarian di Dusun Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jateng, Kabupaten Karanganyar.

Sejumlah relawan yang berasal dari Karangpandan, Jaten, dan Kebakkramat juga ikut turun membantu pencarian.

Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Temanggung juga turut mencari keberadaan mahasiswi UNS tersebut.

"Total ada lima perahu yang dikerahkan, kemarin malam sempat dihentikan pencarian dan dilanjutkan pagi ini."

"Hari ini dilakukan penyelaman di belakang PDAM dan menyisir menggunakan perahu dari titik jatuh sampai ngelo," tukasnya.

Baca juga: Mahasiswi UNS Melompat ke Bengawan Solo, Korban Dikenal Sebagai Pribadi Tertutup

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul UNS Benarkan Sosok yang Terjun ke Bengawan Solo Sebagai Mahasiswinya : Dalam Pendampingan Kejiwaan

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto/Mardon Widiyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan