Senin, 22 September 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Pria Misterius Berulah di Sidang Gamma, Coba Sandera Saksi Kunci, Kuasa Hukum Pasang Badan Lindungi

Seorang pria misterius berulah di sidang tewasnya Gamma. Saksi V coba disandera oleh pria misterius. Video kejadian viral.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
Kolase: kanal YouTube Tribun Jateng
SIDANG KASUS GAMMA - (Kiri) Zainal Petir, kuasa hukum V saksi kunci di sidang kasus Gamma dan (Kanan) Wajah pria misterius yang diduga polisi, Selasa (1/7/2025) kemarin.Ia hendak menyandera saksi V. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria misterius berulah di sidang lanjutan kasus tewasnya siswa SMK Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktavandy, pada Selasa (1/7/2025) kemarin.

Perlu diketahui, Gamma tewas setelah ditembak oleh oknum polisi Aipda Robig Zaenudin.

Insiden penembakan terjadi pada November 2025 lalu.

Dalam perjalan kasusnya, sejumlah orang menjadi saksi, termasuk saksi kunci bocah laki-laki berinisial V.

V dihadirkan langsung dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Langkah kaki V yang didampingi kuasa hukumnya Zainal Petir sempat terhenti oleh pria misterius.

Padahal keduanya hendak memasuki ruang sidang.

Video detik-detik ulah pria misterius menghalangi saksi kunci Gamma tersebar di media sosial hingga berujung viral.

Pada awal rekaman, terlihat Zainal Petir pasang badan berusaha melindungi V dari pria misterius itu.

Baca juga: Robig Masih Anggota Polri, Pengacara Keluarga Gamma: Sangat Menyakitkan Keluarga

Pria tersebut, tampak berusaha membawa V entah ke mana.

"Nggak boleh lo mas," tegas Zainal Petir, dikutip dari kanal YouTube Tribun Jateng, Kamis (3/7/2025).

Zainal Petir lalu menanyakan alasan pria tersebut hendak membawa V.

"Kenapa, kenapa? Ada apa ini?" tanya dia.

"Mboten nopo-nopo (tidak apa-apa)," jawab pria misterius.

Pria misterius terus memepet V dan Zainal Petir hingga memasuki gedung pengadilan.

Pria misterius baru pergi saat Zainal Petir menunjukkan surat kuasa, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah kuasa hukum resmi untuk V.

"Sudah pulang saja mas," suruh Zainal Petir.

Berdasarkan narasi yang beredar, diduga pria misterius itu adalah oknum polisi.

Ia diduga hendak melakukan intimidasi kepada V.

Kesaksian V meringankan korban

Zainal Petir dalam kesempatannya mengatakan, V adalah saksi yang meringankan Gamma.

Saksi V dihadirkan atas permintaan terdakwa Aipda Robig Zaenudin.

"Dalam kesaksian itu sangat menguntungkan pihak korban bukan pihak terdakwa," urainya.

Zainal Petir melanjutkan, dalam sidang sebelumnya, saksi V dikonstruksikan seolah-olah terkena sabetan senjata tajam.

Baca juga: Keluarga Gamma Protes Status Aipda Robig Masih Anggota Polri, Kuasa Hukum: Pembunuh Kok Masih Digaji

Dan saat kejadian, terdakwa disebut sedang menyelamatkan V dari serangan Gamma.

"Padahal V itu tidak terkena apapun dan tidak terjadi tawuran. Dan tidak ada tawuran," kata Zainal Petir.

Kesaksian V ini menjadi penting dalam sidang karena beredar isu Gamma terlibat tawuran hingga mengancam orang lain.

Hal itu menjadi dalih terdakwa untuk melepaskan tembakan ke arah Gamma.

Diduga oknum polisi

SIDANG DAKWAAN - Robig Zaenudin polisi penembak mati siswa SMK Negeri 4 Gamma Rizkynata Oktafandy, disidangkan di Pengadilan Negeri Semarang, Selasa (8/4/2025). Pengacara keluarga Gamma, Zainal Abidin Petir mengatakan, status Robig yang masih menjadi anggota kepolisian menyakiti keluarga korban.
SIDANG DAKWAAN - Robig Zaenudin polisi penembak mati siswa SMK Negeri 4 Gamma Rizkynata Oktafandy, disidangkan di Pengadilan Negeri Semarang, Selasa (8/4/2025). Pengacara keluarga Gamma, Zainal Abidin Petir mengatakan, status Robig yang masih menjadi anggota kepolisian menyakiti keluarga korban. (TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Zainal Petir secara terang-terangan menuding pria misterius yang menghadang adalah oknum polisi.

Ia mendapatkan informasi, pria misterius itu merupakan anggota Polrestabes Semarang, kerja di Satuan Reserse Narkoba, temannya terdakwa.

Zainal Petir juga menyayangkan aksi ada pihak yang menghalanginya saat hendak mendampingi saksi V.

"Ketika saya ajak masuk malah disandera tidak boleh saya ajak (saksi V)."

"Makanya saya bawa, saya rangkul anaknya tapi polisi, tetap gondeli megangi," jelas dia.

"Jadi menurut saya itu polisi enggak profesional ya. Mestinya ketika sudah menguasakan orang tuanya kepada saya, ya enggak boleh polisi menghalang-halangi," tambah Zainal Petir.

Zainal Petir juga mengungkap, sehari sebelum sidang, rumah saksi V didatangi 2 anggota polisi.

Kala itu, aparat bertemu paman dari saksi V.

Polisi meminta agar pihak keluarga tidak memberitahu Zainal Petir soal sidang lanjutan.

"Besok enggak usah ngabarin aja ke Pak Zainal Petir," kata Zainal Petir menirukan perkataan polisi kepada keluarga V.

"Kan aneh ini. Ini enggak benar nih. Menurut saya polisi itu ada apa sih?"

"Pertanyaan saya, ada apa saksi V itu justru tidak boleh secara leluasa untuk saya dampingi. Kalau seperti itu kan nampaknya ada sesuatu yang tidak beres," tandasnya.

Baca juga: Emosi Nenek Gamma Berujung Pukulan ke Aipda Robig, Akui Tak Terima Cucunya Ditembak hingga Tewas

Sementara itu, belum bisa dipastikan pria misterius yang menghadang saksi V adalah polisi. 

Saat ditanya, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polrestabes Semarang, Komisaris Polisi (Kompol) Agung Setiyo Budi mengaku, tidak mengenal polisi tersebut.

"Sementara belum tahu," tuturnya," dikutip dari TribunJateng.com.

"Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasib V, Saksi Kunci Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Jadi Rebutan Pengacara dan Diduga Aparat 

(Tribunnews.com/Endra (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan