Penemuan Bayi Gegerkan Tapin, Maros, dan Pontianak: 2 Ditemukan Hidup dan Satu Tak Bernyawa
Bayi yang ditemukan selamat ditinggal dalam kondisi mengenaskan hingga yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Dalam beberapa hari terakhir, publik di Indonesia kembali digugah oleh tiga kasus memilukan yang melibatkan bayi tak berdosa.
Ketiganya ditemukan di lokasi berbeda—Tapin (Kalimantan Selatan), Maros (Sulawesi Selatan), dan Pontianak (Kalimantan Barat)—dengan nasib yang beragam.
Dari yang selamat setelah ditinggal dalam kondisi mengenaskan, hingga yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Rentetan peristiwa ini mengundang empati sekaligus kekhawatiran masyarakat.
Bayi Baru Lahir Dibuang di Tapin, Masih Bertali Pusar
Warga Desa Tungkap, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, dikejutkan suara tangisan bayi, Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 23.30 Wita.
Saat ditelusuri, mereka menemukan seorang bayi laki-laki dalam kondisi memprihatinkan—tanpa sehelai pakaian dan masih bertali pusar. Kondisi itu menandakan bayi tersebut baru saja dilahirkan.
Penemuan bayi ini langsung dilaporkan ke kepolisian dan bayi segera dievakuasi ke Puskesmas Binuang untuk mendapat perawatan medis. Dugaan kuat, bayi sengaja dibuang oleh orang tuanya sesaat setelah dilahirkan.
Baca juga: Heboh Penemuan Bayi Baru Lahir di Persawahan Sampang, Ditemukan Anak-anak yang Main Layangan
Plt Kepala Dinas Sosial Tapin, H Syafrudin, menyatakan bahwa bayi tersebut belum dapat diadopsi karena proses hukum masih berjalan.
"Kami masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Jika semua urusan hukum selesai, barulah proses adopsi bisa dilakukan secara resmi melalui Dinas Sosial," ujarnya. Saat ini, perawatan dilakukan melalui koordinasi antara Dinkes Tapin dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Bayi Laki-laki Ditemukan di Halaman Masjid Maros, Viral di Medsos
Di waktu yang hampir bersamaan, kejadian serupa juga terjadi di Desa Allaere, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7/2025) dini hari.
Seorang pemuda bernama Farel (18) menemukan seorang bayi laki-laki yang tergeletak di rerumputan dekat tempat wudhu Masjid Abu Bakar Biringkaloro.
Bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 03.00 Wita, dalam kondisi berlumuran darah dan kedinginan.
Tanpa pikir panjang, Farel membungkus bayi itu dengan jaketnya, lalu bersama kakaknya membawa bayi ke bidan terdekat untuk dibersihkan dan dirawat.
Penemuan ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah seorang warga bernama Ahmad Nur mengunggahnya dengan pesan terbuka bagi orang tua sang bayi.
Kepolisian melalui Kapolsek Tanralili, Ipda Zulfadli, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
"Kami sudah memeriksa empat orang saksi, termasuk Farel," jelasnya.
Jasad Bayi dalam Plastik Merah Gegerkan Pontianak
Sementara itu, kasus yang jauh lebih tragis terjadi di Jalan Ketapang, Komplek Perumahan Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, pada Kamis (24/4/2025).
Seorang pemulung yang sedang mencari barang bekas mencium bau tak sedap dari tumpukan sampah.
Ketika membuka kantong plastik merah yang mencurigakan, ia menemukan jasad bayi laki-laki yang diperkirakan berusia 9 bulan dalam kondisi tak bernyawa.
Temuan ini langsung dilaporkan kepada pihak berwajib, dan Polsek Pontianak Selatan segera mengamankan lokasi kejadian.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan dua saksi telah dimintai keterangan. Namun hingga kini, belum ada petunjuk yang mengarah ke pelaku.
Baca juga: Warga Lombok Tengah Digegerkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki Tersangkut di Ranting Pohon
Ketiga kasus ini menyisakan keprihatinan mendalam.
Di tengah gencarnya kampanye perlindungan anak dan kesetaraan akses layanan kesehatan reproduksi, kenyataan bahwa bayi masih saja dibuang tanpa perikemanusiaan menjadi cermin tantangan sosial yang belum terselesaikan.
Aparat kepolisian di masing-masing wilayah kini tengah bekerja untuk mengungkap siapa orang tua dari para bayi tersebut dan apa motif di balik aksi penelantaran, bahkan pembunuhan.
Sementara itu, dinas sosial dan lembaga perlindungan anak diharapkan lebih proaktif dalam memberikan edukasi, terutama terkait kehamilan tidak diinginkan, akses layanan kesehatan, serta prosedur adopsi legal yang aman dan sah. (Tribun Maros/Nurul Hidayah) (Tribun Pontianak/Faiz Iqbal Maulid) (Tribun Tapin/Mukhtar Wahid)
Motif Sepasang Kekasih Buang Bayi di Cakung, Tulis Pesan untuk Pemilik Rumah |
![]() |
---|
Tangis Bayi Terbungkus Terpal Gegerkan Warga Cikarang Tengah Malam |
![]() |
---|
Heboh Penemuan Bayi Baru Lahir di Persawahan Sampang, Ditemukan Anak-anak yang Main Layangan |
![]() |
---|
Warga Empat Desa Kabupaten Tapin Kembangkan Telur Asin Asap, Produksi Ratusan Butir per Minggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.