Sabtu, 13 September 2025

Start Up Buket Bunga Lahir dari Sentuhan Mahasiswi Undip, Keuntungan Berlipat Ganda

Mengenal usaha buket bunga dengan start up Kavflorist.id, karya mahasiswi Undip yang menguntungkan

|
Instagram Kavlorist.id
FIA BUKET BUNGA - Mufidatun Wafiyah dan produk karya start up Kavflorist.id. Foto diambil dari Instagram Kavlorist.id pada Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Menjadi mahasiswa keperawatan bukan halangan bagi Mufidatun Wafiyah (22) untuk sukses berwirausaha. 

Bisnis yang ia tekuni yakni bisnis buket bunga dengan nama start-up Kavflorist.id, yang dirintisnya sejak semester 4 pada awal tahun 2024.

Di tengah padatnya jadwal praktikum dan tugas klinis, ia membuktikan bahwa bisnis sampingan bisa menghasilkan omzet fantastis yakni Rp700 ribu hingga Rp2 juta per bulan.

Fia, sapaan akrabnya, masih menempuh semester 7 di Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, mengawali bisnisnya secara tak terduga.

Dalam wawancara bersama Tribunnews pada Rabu (9/7/2025), Fia menceritakan awal mula usahanya itu muncul.

“Aku melihat bunga di pasaran buket bunga itu mahal, aku coba riset, dengan budget yang sama aku bisa jual yang lebih murah," jelasnya.

Dengan sentuhan kreatifitasnya, Fia yang mengaku memiliki modal sedikit memodifikasi buket itu dengan model simpel.

Catatannya, kualitas produk tetap terjaga agar pelanggan tetap kerasan dan percaya.

Fia membagi waktu dengan sistem sistem block schedule: pagi hingga siang untuk kuliah, dan malam untuk produksi dan pemasaran.

“Waktu perkuliahan di kampusku yaitu dari pagi hingga sore, semester 4 lalu aku masih banyak jadwal praktikum yang padat, sehingga kelola waktu, dan aku bekerjasama dengan partner bisnisku," tambahnya dengan semangat.

Fia memiliki partner bisnis yaitu salah satu teman mahasiswa di kampusnya.

Baca juga: Berwisata ke Taman Balekambang Solo: Harga Tiket hingga Fasilitas Alam Hijau

Ia diuntungkan pula lantaran jadwal praktikum teman bisnisnya tak terlalu padat, sehingga mereka bisa membagi pekerjaan masing-masing.

Pagi hari sampai siang digunakan untuk merangkai bunga.

Kemudian dari matahari terbenam sampai malam hari sebelum tidur untuk pengemasan. 

Lantas jika menginjak akhir pekan sudah ada pesanan, ia memilih melembur daripada bepergian.

Hal itu juga untuk melepas penat kala tugas kuliah harus dikerjakan beriringan. a akhir pekan dan sisa waktu untuk mengerjakan tugas kampus, dan untuk melepas penat” ujarnya.

Pemasaran dan Omzet Menggiurkan

Orderan berasal dari Instagram, konten pemasaran lewat fitur Instagram Ads untuk memasarkan produk ke jaringan yang lebih luas.

Awal melakukan promosi, ia memanfaatkan fitur yang ada pada media sosial, yakni Instagram Ads.

Hal itu  ia telateni sebulan sekali selamat satu semester (6 bulan).

Fia terus gencar  melakukan sistem promosi hingga pada semester berikutnya menambah jumlah iklan pada fitur tersebut.

Promosi yang awalnya dilakukan sebulan sekali menjadi dua pekan sekali.

Salah satu karya produk start up buket bunga dari Kavflorist.id
BUKET BUNGA - Salah satu karya produk start up buket bunga dari Kavflorist.id

“Bahkan sampai sepekan sekali untuk meningkatkan jaringan penjualan yang lebih luas,” paparnya perempuan asal Sukoharjo itu.

Fitur tersebut ia akui bermanfaat. Selain memperluas jaringan penjualan, dia juga mendapat pemesanan buket bunga lebih dari 15 buket dalam sehari.

Setelahnya, setiap sebulan sekali, ia meluncurkan desain baru berdasarkan tren warna dan karakter populer.

Namun kebanyakan, pelanggan juga yang memesan desain sesuai keinginan masing-masing.

Tak hanya sekadar penghobi, Fia membuktikan bahwa merangkai bunga bisa menjadi sumber pemasukan progresif. 

Omzet Menggiurkan dari merangkai bunga ini diraihnya melalui strategi volume penjualan tinggi dengan harga terjangkau.

Dalam sebulan, Kavflorist.id mampu menjual  sekitar 150 buket bunga dengan harga Rp10ribu-Rp150 ribu per buket.

"Omzet bersih sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta setelah dikurangi modal dan operasional aku tabung dan sebagian untuk beli alat kesehatan” ujar Fia.

Adapun penghasilannya sebagai wirausaha sedikit banyak juga mendukung passionnya dalam bidang keperawatan.

Uang yang ia dapat dari hasil usaha disisihkan untuk memberi sejumlah peralatan untuk menunjang kuliah.

Setiap alat yang ia beli pun meningkatkan kompetensi praktikumnya sekaligus menjadi testimoni hidup tentang manfaat nyata usaha sampingannya.

Dukungan Kampus

Undip memberikan fasilitas kepada para mahasiswanya untuk mengembangkan bakat di luar akademiknya.

Dari sekian fasilitas, salah satunya adalah memberi dukungan melalui acara PMW (Program Mahasiswa Wirausaha).

Pesertanya akan mendapatkan modal dari kampus untuk pengembangan bisnis, termasuk usaha yang dimilki Fia, Kavflorist.id.

"Pada semester 5 aku bersama partner bisnisku mengajukan start-up ke acara PMW, dan lolos serta mendapatkan modal sebesar Rp5 juta, untuk pengembangan bisnis kami” ujarnya.

Fia berambisi menggandakan kapasitas produksi dengan merekrut dua asisten dari kalangan mahasiswa di kampusnya.

Ia berharap, bisnis ini bisa berkembang menjadi start-up yang lebih besar.

Yakni dengan langkah awal menambah pegawai untuk menunjang operasional.

Di akhir kata, Fia menegaskan pentingnya pendidikan berdampingan dengan wirausaha sebagai bekal masa depan.

“Kuliah itu perlu tapi mengembangkan bisnis di era sekarang itu wajib untuk mendukung kamu menjadi sosok independent women yang mandiri,” urainya.

(mg/Ahmad Dhonan Rosyidin) (Tribunnews.com)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan