Sosok Pedagang Lawan 3 Begal di Bandar Lampung, Polda Lampung Luruskan Kabar Ada Tembakan
Seorang pedagang menjadi sosok korban begal berani duel lawan 3 pelaku yang ingin merampas motornya, Polda Lampung meluruskan kabar adanya penembakan
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Febri Prasetyo
Setelah melihat aksi ketiganya, Mutia dengan sigap berusaha menghentikan para pelaku.
Ia berjibaku melawan ketiga begal tersebut meskipun situasinya sangat berbahaya.
Dalam perjuangan tersebut, Mutia terjatuh dan kepalanya membentur aspal, menyebabkan luka berdarah.
Suara letusan senjata api yang didengar warga sekitar sempat memicu kepanikan, namun polisi kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada tembakan dalam insiden ini.
Setelah kejadian, Mutia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Tanjung Senang AKP Martono menyatakan bahwa kondisi Mutia kini telah membaik.
Ia dirawat di rumah sakit setempat untuk pemulihan akibat luka di kepala yang dideritanya.
Polisi juga memastikan bahwa tim gabungan dari Polresta Bandar Lampung dan Jatanras Polda Lampung telah dikerahkan untuk mengusut kasus ini.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol. Yuni Iswandari menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini untuk menangkap para pelaku.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi karena hal ini dapat memicu kepanikan yang tidak perlu.
“Tim dari Polresta Bandar Lampung dan Jatanras Polda Lampung sudah ke TKP untuk penyelidikan. Kami minta masyarakat bersabar. Saat ini masih proses pendalaman,” ujar Yuni.
Kejadian ini sempat memicu kehebohan di media sosial karena munculnya video amatir yang menunjukkan Mutia tergeletak dengan kepala berdarah.
Narasi yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa Mutia tewas akibat ditembak di kepala oleh pelaku begal.
Video ini viral di grup-grup WhatsApp dan platform media sosial lainnya, menyebabkan keresahan di kalangan warga Bandar Lampung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.