Minggu, 7 September 2025

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Putri Karlina Siap Bertanggung Jawab atas Meninggalnya 3 Korban, Tak Ada Niatan Melukai Warga Garut

Putri Karlina, Maula Akbar maupun Dedi Mulyadi menyatakan akan bertanggungjawab terhadap keluarga korban insiden di pendopo yang menewaskan 3 korban.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
PERNIKAHAN ANAK DEDI MULYADI - Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan suaminya Maula Akbar menyampaikan permohonan maaf atas tragedi meninggalnya 3 orang di acara syukuran pernikahannya di Pendopo, Jumat (18/7/2025) siang. Foto panggung megah bertajuk pesta rakyat dalam rangkaian acara pernikahan Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina terlihat telah dibongkar pada Sabtu (19/7/2025) pagi. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda). 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang juga ayah dari Maula Akbar (suami Putri Karlina) menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

Tak lupa dia menyampaikan maaf juga kepada seluruh masyarakat yang terdampak oleh kejadian ini.

Dedi menyatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas insiden ini, mewakili pihak Maula dan Putri.

Ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Kronologis Kejadian

Sebelumnya, rangkaian pesta rakyat dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yakni Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Lapangan Oto Iskandar Dinata dan Pendopo Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (18/7/2025), berubah menjadi tragedi.

Ini terjadi saat ribuan warga memadati acara dan terjadi desak-desakan fatal.

Ribuan warga dari berbagai daerah sudah memadati lokasi sejak pagi untuk menikmati kemeriahan pesta rakyat--terdiri dari hiburan, bazar, dan pembagian makanan gratis--yang menjadi bagian dari perayaan resepsi nikah pasangan pejabat tersebut. 

Setelah ibadah Jumat, massa makin padat dan area gerbang masuk pendopo menjadi titik konsentrasi terbesar, memicu desakan dan penumpukan orang yang saling mendorong hanya untuk mendapatkan tempat atau makanan.

Petugas keamanan, termasuk aparat Polri dan Satpol PP, berupaya mengendalikan kerumunan.

Namun, penumpukan dan dorong-mendorong tidak terhindarkan, sampai terjadi sejumlah orang pingsan akibat kelelahan dan sesak napas.

Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Bhabinkamtibmas Polsek Polres Garut, turun tangan membantu warga yang terjepit dan pingsan di kerumunan. 

Ia bahkan terlihat mengangkat korban, kemudian duduk istirahat setelah situasi mulai terkendali. 

Tak lama kemudian, ia tiba‑tiba pingsan dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.

Selain Bripka Cecep, dua warga sipil tewas akibat peristiwa ini: 

  • Vania Aprilia (8 tahun), anak asal Kelurahan Sukamentri, Garut Kota;  
  • Dewi Jubaedah (61 tahun), lansia yang hadir di acara tersebut. 

Korban dinyatakan meninggal setelah dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut usai mengalami pingsan dan tekanan di kerumunan.

Penulis: TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ''Saya Siap Bertanggungjawab,'' Wajah Sembab Wabup Garut Putri Karlina Jelaskan Tragedi Maut

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan