Kamis, 11 September 2025

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

10 Orang Diperiksa Buntut Insiden Maut Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Tim Pengamanan hingga WO

Sepuluh orang telah diperiksa dalam tahap awal penyelidikan, termasuk tim pengamanan, event organizer, hingga tim ambulans yang ada di lokasi.

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
TribunJabar.id/Sidqi al Ghifari
PESTA RAKYAT MAUT - Warga mengantre di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025) siang. Sepuluh orang telah diperiksa dalam tahap awal penyelidikan, termasuk tim pengamanan, event organizer, hingga tim ambulans yang ada di lokasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah memeriksa 10 orang buntut insiden maut dalam pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 lalu.

Pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi itu menyajikan makan gratis, tetapi hal tersebut berujung duka akibat insiden desak-desakan saat warga hendak masuk ke kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat.

Peristiwa yang digelar di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut, tersebut menewaskan tiga orang, yaitu dua warga sipil bernama Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan salah satu anggota kepolisian Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Penyelidikan tragedi maut itu kini ditangani oleh Kriminal Umum (Krimum) Polda Jawa Barat.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan.

Ia menegaskan bahwa seluruh proses awal penyelidikan dan berkas perkara telah diserahkan ke pihak Polda Jabar.

"Kita sudah melakukan serangkaian penyelidikan untuk kejadian yang di Pendopo, mengenai makan gratis. Kita sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan langkah-langkah," ujar Joko kepada awak media, Senin (21/7/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Joko menyatakan, setidaknya, sepuluh orang telah diperiksa dalam tahap awal penyelidikan.

Mereka terdiri dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, termasuk tim pengamanan, event organizer atau wedding organizer (WO), anggota Satpol PP, petugas kesehatan, hingga tim ambulans yang ada di lokasi.

"Dan sudah kita serahkan semua ke Krimum Polda Jabar. Dari semua pihak sudah kita periksa, baik dari pengamanan, WO, Satpol PP, pihak lain yang ada di lokasi," tambah Joko.

Pelimpahan perkara ini, kata Joko, merupakan perintah langsung dari Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan.

Baca juga: Bripka Cecep yang Gugur di Acara Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Punya Impian Anaknya Jadi Polisi

Kendati demikian, Joko menyatakan, Polres Garut tetap siap mendukung dan membantu proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar.

"Kita juga siap membantu melakukan apabila dilakukan oleh Polda Jabar," tutup Joko.

Agenda Makan Gratis Tak Ada dalam Rencana

Dalam konferensi pers, Putri Karlina dan Maula Akbar mengatakan bahwa mereka tidak ada niatan untuk memberikan makan gratis.

"Padahal niatan kami bukan untuk makan gratis," kata Akbar saat konferensi pers di rumah dinasnya pada Sabtu (19/7/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Akbar menjelaskan, agenda pemberian makanan tersebut awalnya hanya untuk warga yang telah menantikan acara pada Jumat malam.

Acara yang dimaksud itu adalah panggung kesenian yang diselenggarakan oleh Gubernur Jawa Barat sekaligus ayah Akbar, Dedi Mulyadi.

"Niat kami hanya ketika warga sudah mulai berkumpul pada siang hari menunggu acara kegiatan hiburan yang diadakan oleh orang tua kami pada malam hari, saya berpikir daripada warga cuman hanya menunggu berdiri dan juga makanan masih banyak," kata Akbar.

Akbar juga mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan pengumuman adanya makan gratis pada waktu tersebut.

"Jikalau memang rekan-rekan melihat ada flyer yang bertuliskan di jam 1 siang itu bukan untuk kegiatan tersebut," ucap AKbar.

"Sebelumnya, kebetulan istri saya memang fokus terhadap UMKM, jadi meminta agar ada lapak-lapak untuk Car Free Night," sambung dia.

Akbar sendiri mengaku tidak mengetahui dari mana asalnya orang-orang mengetahui adanya kegiatan makan gratis.

"Setelah jam 1 siang, posisi saya setelah Jumatan membuka YouTube ada thumbnail berjudul makan gratis, itu sih yang sedang saya dalami," tutur AKbar.

"Saya pun sudah berkoordinasi dan sudah mendalami di beberapa pihak dari mana mulainya ini ada kesan makan gratis," lanjutnya.

Akbar pun kembali menegaskan bahwa niat pembagian makanan tersebut pada awalnya, agar tidak terbuang sia-sia.

"Murni hanya untuk masyarakat yang sambil menunggu lalu dipersilakan makan tanpa ada penutupan, kebetulan di situ banyak petugas yang berjaga," ungkap Akbar.

"Itu memang untuk itu, daripada makanan terbuang sia-sia, daripada makanan entah ke mana terubangnya, lebih baik kami sajikan saja," imbuh dia.

Baca juga: Pihak RSUD Garut: 5 Korban Berebut Makan Gratis di Acara Nikahan Anak Dedi Mulyadi Masih Dirawat

Tak jauh berbeda dari ucapan Akbar, Karlina juga mengatakan bahwa ia tidak pernah mengumumkan adanya agenda makan gratis.

Selama merencanakan adanya "pesta rakyat" ini, Karlina begitu hati-hati dalam menyematkan kata "gratis".

"Saya tahu agak sulit menciptakan ruang kondusif di keramaian dengan keadaan seperti ini," tutur Karlina.

"Maka, saya sangat berhati-hati dalam menyebarkan untuk acara di tanggal 18. Kami baru berani mengungkapkan ketika sudah ada lampu hijau dari orang tua kedua belah pihak," jelasnya.

Karlina menjelaskan, sebelumnya, dirinya sudah memberikan arahan kepada tim teknis di lapangan agar tidak menyematkan kata "gratis".

"Saya sudah bilang ke semua tim teknis di lapangan, di jalan, jangan sampai tersebar kata gratis sedikitpun, karena itu tidak akan kondusif," tuturnya.

MEMBERIKAN KETERANGAN - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di Rumah Dinas Wakil Bupati Garut di Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).
MEMBERIKAN KETERANGAN - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di Rumah Dinas Wakil Bupati Garut di Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

Pada awalnya, Karlina berharap bahwa acara tersebut bisa mengalir apa adanya.

"Di media sosial saya, saya tidak pernah memposting apapun karena saya menginginkan semuanya mengalir saja. Tidak boleh ada yang bersusah payah datang hanya untuk sekadar mencari hal tersebut," kata dia.

Karlina pun menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk mencari siapa yang mesti disalahkan. 

Baginya, yang paling penting adalah bagaimana ia dan suaminya menunjukkan tanggung jawab moral dan empati kepada para korban.

"Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama suaminya telah menyambangi keluarga para korban, menyampaikan belasungkawa secara langsung, dan menyerahkan bantuan.

Namun, dia menyadari bahwa tidak ada bantuan apa pun yang bisa menebus nyawa yang telah hilang.

"Kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit," tegas Putri.

Lebih jauh, Karlina menyampaikan bahwa dirinya dan Akbar siap menjalani seluruh proses hukum yang akan dijalankan oleh aparat kepolisian terkait insiden tersebut.

Bahkan, kata Karlina, dia dan suaminya itu telah mendatangi Polres Garut untuk pemeriksaan lanjutan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat.

"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab," ujarnya penuh tekad.

Pernikahan Anak Dedi Mulyadi-Wabup Garut

Maula Akbar merupakan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Sementara, Putri Karlina merupakan putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

Pernikahan Wabup Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar berlangsung di Pendopo Kabupaten Garut pada Rabu (16/7/2025).

Pernikahan keduanya mengusung konsep adat Sunda, hal ini terlihat dari pakaian pengantin yang dikenakan baik Putri Karlina dan Maula Akbar serta keluarga inti.

Selain itu juga hantaran yang dibawa keluarga mempelai pria, Maula Akbar yang mengusung kearifan adat budaya dan ada beberapa penampilan seni budaya.

Maula Akbar memberikan sederet mahar pernikahan untuk Putri Karlina, yaitu 90 gram Logam Mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Dalam pernikahannya, mahar yang diberikan mencerminkan filosofi “proses pembenihan kehidupan”, mulai dari hewan ternak, benih tanaman, hingga pohon-pohon lokal khas Nusantara.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJabar.id/Sidqi/Rheina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan