Desa Digital Kini Hadir di Tajur Halang Bogor, Warga Bisa Akses Data Penting Secara Online
Kegiatan melibatkan lima dosen dan sepuluh mahasiswa, yang secara aktif membangun sistem informasi digital
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menjalankan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Caranya dengan mengimplementasikan sistem informasi desa berbasis OpenSID, platform sumber terbuka untuk digitalisasi layanan publik.
Program bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat melalui Implementasi Portal Desa dan Sistem Informasi Berbasis OpenSID” ini berlangsung selama delapan bulan.
Kegiatan melibatkan lima dosen dan sepuluh mahasiswa, yang secara aktif membangun sistem informasi digital dan melatih aparatur kelurahan dalam penggunaannya.
Diawali dengan survei lapangan dan koordinasi, tim kemudian menginstal dan menyesuaikan sistem OpenSID sesuai kebutuhan lokal.
Sistem ini memungkinkan masyarakat mengakses berbagai data secara real time, mulai dari identitas warga, pendidikan, pekerjaan, hingga statistik sosial yang dibutuhkan kelurahan dalam perencanaan program dan layanan publik.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Bogor Kamis, 24 Juli 2025: Potensi Hujan Ringan pada Siang Hari
“Portal ini menjadi database tunggal yang sangat efisien dan transparan, mengurangi ketergantungan pada arsip manual,” ungkap Henki Bayu Seta, Ketua Tim Pengabdi, Rabu (23/7/2025).
Tak hanya itu, OpenSID juga memiliki fitur partisipatif seperti pelaporan warga, pengiriman saran, dan pengawasan layanan.
“Melalui portal desa ini, warga Tajur Halang kini dapat mengakses informasi penting seperti database tunggal untuk menyimpan seluruh informasi penduduk, mulai dari identitas pribadi (NIK, nama, alamat) hingga status sosial, pendidikan, dan pekerjaan,” ujar Henki.
Kelurahan kini memiliki alat untuk menyusun kebijakan berbasis data sekaligus menjaring aspirasi warga secara langsung.
Sekretaris Kelurahan Tajur Halang, Haris, menyatakan antusiasmenya terhadap sistem ini.
“Sejak tahun 2017, kami telah mencanangkan program digitalisasi layanan sebagai bagian dari reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. Kehadiran OpenSID memperkuat komitmen tersebut. Sistem ini tidak hanya mempermudah kerja aparatur kelurahan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan warga dalam mengakses informasi dan memberikan aspirasi. Ini adalah langkah konkret menuju tata kelola yang modern, transparan, dan partisipatif,” katanya.
Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek tata kelola pemerintahan yang transparan dan inklusif (SDG 16) serta pengurangan kesenjangan akses informasi (SDG 10).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.