Kamis, 25 September 2025

Kebakaran di Semarang Tewaskan Ibu Hamil dan 4 Orang, Guru Ungkap Gelagat Aneh Korban Remaja

Kebakaran hebat terjadi di Semarang, Jumat (25/7/2025). Ibu hamil dan empat orang tewas dalam peristiwa tragis tersebut.

Istimewa/TribunJateng.com
KEBAKARAN DI SEMARANG - Kebakaran terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Kota Semarang pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Kebakaran ini menewaskan 5 orang termasuk ibu hamil. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran maut terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025) sekira pukul 02.20 WIB.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak api besar membumbung di udara.

Terlihat seluruh bagian rumah sudah dilalap si jago merah, dan warga menyiramkan air dari ember.

Insiden ini menewaskan tiga orang yakni ibu hamil dan empat anggota keluarga lain.

Insiden kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga bernama Ramadhan Anggoro (24) dan Fadillah Rizky Ariyanto (20).

Keduanya melihat kepulan asap hitam dan bara api dari rumah itu.

Mengetahui hal itu, keduanya berteriak minta tolong dan menghubungi petugas pemadan kebakaran (damkar).

Sebanyak 8 unit damkar diterjunkan untuk memadamkan api. Kobaran api berhasil dipadamkan sekira pukul 02.15 WIIB.

Anggota keluarga korban yang selamat, Abdul Wahid (69) mengatakan, tak ada suara apapun dari para korban saat peristiwa tragis itu terjadi.

Ia mengetahui kebakaran itu setelah istrinya terbangun karena kepanasan.

"Yang tau awal itu Istri saya yang duluan kepanasan. Saya ikut bangun, terus lari keluar rumah. Api sudah besar. Saya cuma bisa teriak minta tolong," katanya, dilansir TribunJateng.com.

Baca juga: Kronologi Kebakaran di Semarang: Satu Keluarga Tewas, Termasuk Ibu Hamil dan Balita Terjebak Api

Adapun identitas kelima korban tewas yakni Aminah (65), Amalia (22) dalam kondisi hamil, Muhamad Aditya (14), Kimora Azzalea Rachmadi (4), dan Saidah (55) adik dari Aminah.

Satu dari lima korban tewas, Aditya merupakan siswa kelas 7 SMP Kartiyoso Semarang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Kartiyoso, Dyong Wahyuni mengatakan, korban merupakan anak yang sopan.

Sebelum kebakaran merenggut nyawanya, Aditya masih datang ke sekolah dengan ceria.

"Anaknya baik sekali, sopan, santun. Sama Bapak-Ibu guru selalu menghormati. Kemarin dia masih sempat datang ke sekolah dengan sangat ceria," kata Wahyuni, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia bercerita, Aditya sempat menunjukkan gelagat yang tak biasa. Remaja itu bersalaman tiga kali dengan guru-gurunya di hari terakhir ia sekolah.

"Kami juga heran, kok tumben dia salim sampai tiga kali. Ceria sekali waktu itu," ungkapnya.

Tiga hari sebelum musibah terjadi, pihak sekolah sempat mendatangi rumah Aditya.

Saat itu, guru mencari tahu mengapa Aditya dan dua saudaranya sempat tidak masuk sekolah.

Hasil kunjungan cukup positif, esok harinya, Aditya kembali ke sekolah seperti biasa, dengan semangat dan tawa.

Namun, kebagiaan itu tidak bertahan lama.

"Tadi malam kami dikabari oleh saudaranya lewat WhatsApp, bahwa ada kabar duka. Kami tidak menyangka sama sekali," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Firasat Bu Guru Sebelum Aditya Tewas Terbakar Hidup-hidup di Semarang: Salim 3 Kali

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Rezanda Akbar D)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan