Program Makan Bergizi Gratis
Seminggu Terjadi 2 Kali Temuan Belatung dalam Sajian MBG di Kota Ambon
Dalam kurun waktu satu minggu, terjadi dua kali temuan belatung dalam sajian Makan Bergizi Gratis di Kota Ambon.
Penulis:
Theresia Felisiani
Dalam video berdurasi 19 detik itu, tampak seorang pria memarahi petugas yang tengah membereskan ompreng makanan dalam sebuah mobil box.
"Makanan su berulat kase makan anak siswa seri itu (Makanan sudah berulat kasih makan siswa (di) Seri," kata pria dalam video itu.
Merespon kejadian itu, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Lanjutnya, sampel makanan yang dipenuhi belatung itu telah dibawa ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon untuk diteliti.
Hanya saja BPOM tidak menindaklanjuti laporan tersebut lantaran tidak ada korban.
"Akan tetapi karena tidak ada korban maka tidak bisa diteruskan," ujarnya Bodewin.
Meski begitu, bodewin meminta pengelola untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menelusuri masalah tersebut.
"Kalau perlu saya minta mereka untuk bawa hal ini ke pihak berwajib," tuturnya.
Diketahui, MBG untuk para siswa di Ambon sebanyak lebih dari 3.000 paket dalam satu hari.
Dua Kali Temuan Belatung di MBG SD Kristen Seri Kota Ambon
Tak hanya sekali, temuan belatung dalam sajian makanan bergizi gratis (MBG) di SD Kristen Seri Kota Ambon ternyata sudah dua kali.
Dijelaskan Kepala Sekolah (Kepsek) SD Kristen Seri Kota Ambon, Johanna Latuputty, temuan pertama, Senin (21/7/2025), menyusul di hari berikutnya, Selasa (22/7/2025).
"Hari pertama itu di dalam telur 2 Ompreng lalu Selasa di dalam ikan juga 2," ujarnya saat dikonfirmasi TribunAmbon.com via telepon, Kamis (24/07/2025).
Baca juga: Charles Honoris: Setengah Tahun MBG Masih Ada yang Keracunan, Cabut Izin SPPG Lalai
Hal itu sekaligus membantah pengakuan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Mega Herlin Soplanit bahwa hanya satu temuan pada Selasa pagi.
Meski temuan itu cukup mengkhawatirkan, namun Johanna tak lantas menolak program Presiden Prabowo itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.