Ledakan Sumur Migas di Subang
Ledakan Sumur Pertamina EP Subang Akibatkan Distribusi Gas untuk 9 Ribu Rumah Dihentikan
Ribuan jalur gas untuk distribusi rumah tangga di Kecamatan Pagaden Barat, Subang, Jabar dihentikan sementara pasca-ledakan di sumur Pertamina EP
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Jalur distribusi gas di empat desa di Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dihentikan sementara.
Total ada sembilan ribu sambungan rumah di wilayah Kelurahan Dangdeur, Sukamelang, Cigandung, dan Desa Cidahu yang dihentikan sementara.
Penghentian sementara distribusi gas tersebut merupakan dampak dari ledakan pipa gas Pertamina EP (Eksplorasi Produks) di Desa Cidahu pada Selasa (5/8/2025) pagi tadi.
Sumur yang meledak ini dikenal sebagai Stasiun Pengumpul (SP) Subang dan termasuk salah satu sumur gas terbesar di Jawa Barat milik Pertamina EP.
Sumur gas di Subang tersebut juga sebagai sumber pengumpul gas untuk kebutuhan di wilayah sekitar.
Senior Field Pertamina EP, Ndirga Andri Sisworo menuturkan, penghentian distribusi gas ke rumah warga ini dihentikan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Penghentian sementara juga dilakukan selama masa perbaikan oleh tim teknis.
"Akibat ledakan Gas ini, jalur distribusi gas untuk sekitar 9.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Dangdeur, Sukamelang, Cigadung, dan Desa Cidahu, untuk sementara tidak bisa digunakan hingga perbaikan selesai dilakukan oleh tim teknis," kata Ndirga, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menuturkan, warga yang terdampak sementara diminta untuk menggunakan elpiji.
"Selama masa perbaikan, aliran Jargas (Jaringan Gas) belum bisa dipastikan kapan bisa kembali normal kita menunggu sampai perbaikan selesai demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama," ungkapnya.
Jargas merupakan sistem distribusi gas bumi melalui pipa dari Pertamina langsung ke rumah-rumah warga.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Sumur Minyak Milik Pertamina di Subang Terbakar
Program tersebut merupakan salah satu alternatif energi bersih dan efisien untuk menggantikan elpiji tabung.
Jargas ini diklaim lebih murah dibanding membeli elpiji tabung dan tersedia sepanjang waktu tanpa perlu isi ulang.
Selain itu, lanjut Ndirga, pihaknya juga tengah mendata total kerugian bersama pihak desa yang terdampak atas insiden ini.
"Infonya ada beberapa rumah warga kacanya pecah akibat ledakan tersebut, namun kita masih mendata pastinya berapa jumlahnya," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.