Kamis, 7 Agustus 2025

Profil SMA Krida Nusantara, Sumbang 106 Alumni Masuk Akmil dan Akpol, Dulu Diresmikan Try Sutrisno

SMA Krida Nusantara sumbang 106 alumni lolos masuk Akmil dan Akpol, dulu berdirinya SMA Terpadu di Bandung ini diresmikan oleh Try Sutrisno

Instagram @ official.kridanusantara
SMA KRIDA NUSANTARA - Logo dan siswa SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung. SMA Krida Nusantara menyumbang 106 alumni lolos masuk Akmil dan Akpol, ternyata dulu berdirinya SMA Terpadu di Bandung ini diresmikan oleh Wapres ke-6 RI, Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno 

TRIBUNNEWS.COM - SMA Terpadu Krida Nusantara (SMAT-KN), sebuah sekolah berasrama penuh yang berlokasi di kaki Gunung Manglayang, Desa Cipadung, Cibiru, Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan belakangan.

Sejak didirikan pada tahun 1996, SMAT-KN konsisten mencetak lulusan berkualitas yang berhasil diterima di berbagai institusi ternama, termasuk Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol).

Sebanyak 234 lulusan SMA Krida Nusantara akan menimba ilmu lanjutan, 106 di antaranya tersebar di Akmil dan Akpol, ratusan sisanya berlanjut di sejumlah Perguruan Tinggi unggulan di Indonesia.

Berdiri di atas lahan seluas 25 hektare, sekolah ini menawarkan lingkungan pendidikan yang strategis dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama putra dan putri, fasilitas olahraga, dan sarana kesehatan. 

Sejarah dan Pendiri

Mengutip laman resmi Krida Nusantara, gagasan pendirian SMAT-KN bermula dari reuni mantan murid Sekolah Rakyat (SR) Cidadap, Setiabudhi, Bandung, pada tahun 1979.

Almarhum Karnaen Sukarnaprawira, seorang tokoh pendidikan yang peduli terhadap pengembangan dunia pendidikan, menjadi pemrakarsa utama.

Bersama tokoh-tokoh seperti Drs. Mustopa, Prof. Engkoswara, Drs. Cece Wijaya, E. Subagya, dan Tuti Sutiawati Try Sutrisno, ia merumuskan visi mendirikan lembaga pendidikan berasrama.

Visi itu diwujudkan dengan menanamkan disiplin sebagai landasan utama. Yayasan Krida Nusantara secara resmi berdiri pada tahun 1989, dan pembangunan kampus dimulai pada 1994 dengan peletakan batu pertama oleh Tuti Sutiawati Try Sutrisno, Pembina Yayasan Krida Nusantara.

Pada 10 November 1996, bertepatan dengan Hari Pahlawan, SMAT-KN diresmikan oleh Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Dr. Wardiman Djojonegoro.

Tanggal ini dipilih untuk menanamkan semangat kepahlawanan pada siswa.

Baca juga: 234 Lulusan SMA Krida Nusantara Lanjutkan Pendidikan ke Akmil, Akpol, dan Kampus Unggulan

Sekolah ini berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan kini mengacu pada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Nama "Krida Nusantara" memiliki makna mendalam: Krida berarti karya tanpa henti, dan Nusantara merujuk pada wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Sekolah ini bertujuan menciptakan karya pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), iman dan takwa (IMTAQ), serta karya nyata, dengan siswa yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia.

Peran Tuti Sutiawati Try Sutrisno

Tuti Sutiawati Try Sutrisno memainkan peran penting dalam pendirian dan pengembangan SMAT-KN.

Sebagai Pembina Yayasan Krida Nusantara, ia tidak hanya meletakkan batu pertama pada 1994, tetapi juga menjadi figur sentral dalam mewujudkan visi pendidikan terpadu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan