Minggu, 10 Agustus 2025

Macan Tutul Teror Warga Perbatasan Kuningan, Alih Fungsi Hutan Diduga Jadi Penyebab

Kerusakan hutan di wilayah selatan Kuningan, khususnya di kawasan Subang, tidak hanya memicu konflik antara manusia dan satwa

Editor: Eko Sutriyanto
AI/ChatGPT
MACAN TUTUL - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Jumat (8/7/2025). Warga di perbatasan Kecamatan Hantara dan Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, resah setelah kemunculan seekor macan tutul terekam kamera warga. Satwa liar tersebut diduga keluar dari habitatnya akibat kerusakan hutan yang kian parah 

TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN  – Warga di perbatasan Kecamatan Hantara dan Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, resah setelah kemunculan seekor macan tutul terekam kamera warga.

Satwa liar tersebut diduga keluar dari habitatnya akibat kerusakan hutan yang kian parah.

Kepala Desa Cikondang, Lia Nuryanah, menyatakan bahwa peristiwa ini kemungkinan besar dipicu oleh alih fungsi lahan hutan lindung menjadi perkebunan kopi.

Perubahan bentang alam ini, menurutnya, telah menghilangkan vegetasi endemik yang menjadi tempat berlindung dan sumber makanan satwa liar, termasuk macan tutul.

"Kami menduga ini akibat penanaman pohon kopi oleh pihak dari luar daerah. Lahan menjadi bersih tanpa pohon endemik, sehingga habitat satwa terganggu dan mereka terpaksa turun ke permukiman," ujar Lia, Kamis (7/8/2025).

Baca juga: Situasi Dua Desa di Kuala Baru Aceh Singkil Mencekam: 3 Harimau Muncul Saat Hari Gelap

Dampak Ganda: Krisis Air dan Ancaman Satwa

Kerusakan hutan di wilayah selatan Kuningan, khususnya di kawasan Subang, tidak hanya memicu konflik antara manusia dan satwa.

Hilangnya vegetasi asli juga menyebabkan krisis air yang mulai dirasakan masyarakat. Sumur-sumur warga mulai mengering, dan pasokan air bersih berkurang drastis.

Situasi ini mendapat perhatian langsung dari Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, yang memimpin rapat dengar pendapat bersama warga dan tokoh masyarakat.

Dalam rapat tersebut, ia berjanji membentuk tim kajian lingkungan untuk mencari solusi cepat.

"Ancaman ini nyata. Warga menghadapi kekurangan air dan serangan satwa.

Tim kajian akan segera kami bentuk, dan kami minta Staf Ahli Bupati menjadi koordinator penanganan sosial dan lingkungan," kata Bupati.

Instruksi Pencegahan dan Peringatan Bencana

Bupati Dian juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam beraktivitas, terutama di malam hari atau saat berada di kebun.

Selain macan tutul, satwa liar lain juga dilaporkan muncul dan menyerang ternak warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan