Pemred Media Dibunuh di Bangka
Tampang Hasan Basri, Terduga Pembunuh Pemred Aditya Warman Ditangkap di Palembang
Hasan Basri, terduga pelaku pembunuhan Aditya Warman, Pemimpin Redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang, berhasil ditangkap polisi.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Garudea Prabawati
Meski masih diliputi suasana duka, keluarga almarhum Aditya Warman bersyukur lantaran terduga pelaku pembunuhan ditangkap polisi.
"Alhamdulillah tadi dapat kabar dan dikirim foto oleh anggota polisi. Mereka kasih kabar otak pelaku pembunuhan berhasil ditangkap dan saat ini masih di Palembang," kata Anto adik korban Aditya Warman, Senin sore.
Kabar tersebut, lanjut Anto, diinformasikan anggota polisi.
"Bersyukur pelaku ditangkap, semoga semuanya terungkap kenapa dia tega membunuh kakak saya hingga meninggal dunia," ucapnya.
Pihak keluarga pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.
Anto berharap, kasus yang mengakibatkan meninggalnya Aditya ini, diusut tuntas.
"Keluarga sangat merasa kehilangan atas kepergian almarhum," kata Anto.
Tangkap Terduga Pelaku Lainnya
Masih mengutip dari Bangka Pos, Polda Babel telah menangkap terduga pelaku lainnya, Martin dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ke Mapolda Babel, Minggu.
Direktur Rekrimum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan, menjelaskan Martin sudah ditahan beserta mobil korban kini sudah berada di Polda Babel.
Polisi berhasil menangkap Martin di wilayah Sumatera Selatan pada Jumat (8/8/2025).
Ia diamankan bersama mobil milik korban.
Polisi mengungkap, kendaraan milik korban, mobil Daihatsu Terios putih, menyeberang melalui Pelabuhan Muntok, Kabupaten Bangka Barat dan dibawa dua orang, yakni Hasan (penjaga kebun) dan Martin, temannya.
Baca juga: 3 Fakta Pembunuhan Pemred Media Online di Babel: Pelaku Terdeteksi di Lampung, Palsukan Identitas
Sebelum menangkap pelaku, Polda Babel pun terus melakukan pengejaran terhadap diduga pelaku bernama Hasan Basri.
"Atas nama Hasan yang notabene adalah tukang kebun korban yang bekerja di sini, tentu ini ada cerita yang harus dibongkar kenapa akhirnya bisa terjadi kejadian seperti ini, nanti mohon doanya supaya bisa kita temukan pelaku satunya lagi sehingga akan terbuka semua latar belakang peristiwa ini sehingga terjadi pembunuhan, pencurian dan kekerasaan," tegas Rivai Arvan, Jumat (8/8/2025).
Perwira berpangkat melati tiga ini pun menyebutkan, modus dari kedua pelaku saat melarikan diri dari Pulau Bangka ke Sumatera Selatan menggunakan identitas palsu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.