Kamis, 14 Agustus 2025

Ruang Kelas Tak Layak Pakai, Kemendikdasmen Revitalisasi SMAN 1 Ciseeng  Kabupaten Bogor

Ciseeng adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Tribunnews.com/Fahdi
KELAS TAK LAYAK - Proses revitalisasi SMA Negeri 1 Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Fahdi Fahlevi) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SMA Negeri 1 Ciseeng, Kabupaten Bogor, mendapatkan bantuan revitalisasi sekolah sebesar Rp2,160 miliar, dari pemerintah dalam hal ini Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ciseeng adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Wilayah ini berada di bagian barat daya Kabupaten Bogor.

Kepala Sekolah SMAN 1 Ciseeng, Cicih Sukarsih mengatakan, revitalisasi mencakup perbaikan dan pembangunan sejumlah fasilitas penting. 

Rehabilitasi tersebut mencakup enam ruang kelas dan pembangunan enam ruang baru.

"Yang direhab itu ruang kelas. Sedangkan, yang ruang baru adalah ruang BK, ruang administrasi guru, UKS, laboratorium komputer, toilet, dan ruang OSIS," kata Cicih di SMAN 1 Ciseeng, Bogor, Kamis (14/8/2025).

Adapun fasilitas baru seperti ruang OSIS, BK, administrasi guru, laboratorium komputer, dan UKS dibangun di area yang sebelumnya merupakan lapangan voli dan bulu tangkis. 

Dirinya mengungkapkan sebelumnya pihak sekolah tidak memiliki ruang BK maupun laboratorium komputer.

"Nanti kalau sudah selesai, ruang BK dan lab akan difungsikan sesuai peruntukannya. Sementara ruang kelas tambahan akan membantu mengatasi kekurangan rombongan belajar," ujarnya.

Sebelum direhabilitasi, kata Cicih, kondisi ruang kelas sudah tidak layak pakai. Untuk itu, pihaknya mengajukan revitalisasi sejak tahun 2019.

"Ruang kelasnya memang sudah goyang, tidak kokoh lagi sehingga dikhawatirkan terjadi runtuhnya bangunan. Kemudian, kami ajukan proses rehab namun karena keterbatasan DAK (Dana Alokasi Khusus), proses kami tidak kunjung disetujui," kata Cicih. 

Dana revitalisasi sekolah pun akhirnya diberikan Presiden Prabowo Subianto saat momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025.

Selama proses rehabilitasi, sekolah menerapkan sistem pembelajaran kombinasi daring dan luring. Adapun jumlah murid di SMA Negeri 1 Ciseeng, sebanyak 1.027 orang, dengan 29 rombongan belajar (rombel).

Proyek yang ditargetkan selesai dalam 180 hari kerja ini diharapkan menjadi awal pengembangan sekolah. Murid-murid pun kata dia, dapat belajar dengan nyaman.

“Kalau sesuai MOU, pekerjaan ini selesai Desember. Jadi, kami Harap dengan adanya bangunan-bangunan baru ini, anak-anak akan lebih nyaman dan fokus belajar tanpa khawatir bangunan runtuh,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan