Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Setelah Ratusan Siswa Sragen, Kini Gantian Ratusan Siswa di Sleman yang Keracunan MBG

Ratusan siswa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan keracunan setelah menyantap sajian makan bergizi gratis (MBG).

Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
KERACUNAN MBG - Beberapa siswa dibawa ke Puskesmas Mlati II, Sleman, DIY, setelah diduga keracunan menu MBG yang disantap pada hari Selasa, (12/8/2025). Mereka baru merasakan gejala pada Rabu (13/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah beredar kabar ratusan siswa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami keracunan karena menyantap sajian makan bergizi gratis (MBG), kini gantian ratusan siswa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilaporkan keracunan.

Para siswa yang keracunan di Sleman adalah siswa di tiga SMP di Kecamatan Mlati, yakni SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Muhammadiyah 1 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

Mereka memperlihatkan gejala keracunan seperti pusing, mual, hingga diare setelah menyantap sajian MBG pada hari Selasa, (12/8/2025).

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menunjukkan ada 178 siswa yang bergejala dan membutuhkan penanganan medis.

Dari jumlah itu, sebanyak 58 di antaranya adalah di SMP Muhammadiyah 1 Mlati siswa. Mereka diduga keracunan makanan rawon dan kini telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Mlati 1. 

Lalu, di SMP Muhamadiyah 3 Mlati terdapat 90 siswa bergejala dari total 174 siswa. Adapun di SMP Pamungkas jumlah siswa bergejala ada 30 orang dari 263 siswa.

Siswa kedua sekolah itu dirawat di di Puskesmas Mlati II. Sebagian dari mereka juga dirujuk ke rumah sakit guna menerima perawatan lebih lanjut. 

Kapolresta Sleman Kombes Pol. Edy Setianto Erning Wibowo mengungkapkan distribusi menu MBG di tiga SMP di atas dihentikan untuk sementara waktu.

"Hasil koordinasi dengan BGN untuk pengiriman makanan di 3 SMP tersebut distop dulu. Tapi kalau yang (MBG untuk) SD masih," kata Edy, Kamis, (14/8/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

Dia berkata, berdasarkan data hingga Rabu malam, ada 19 siswa yang masih dirawat di RSUD Sleman dan di RSA UGM 3 siswa. Kondisi para siswa itu umumnya telah membaik. 

Menurut Edy, polisi sudah mengambil sampel makanan guna diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Semarang. Di samping itu, pihak dapur penyedia menu MBG juga diinterogasi.

Baca juga: Cegah Keracunan MBG, BPOM Ingatkan SPPG agar Tingkatkan Sanitasi dan Higiene

"SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Mlati kita baru interogasi," ujar Edy. 

Dia penyedia menu MBG bersikap kooperatif dalam penyelidikan kasus keracunan itu.

Ratusan siswa di Sragen keracunan

Beberapa hari sebelumnya ratusan siswa di SMPN 1 Gemolong, Sragen, juga diduga keracunan saat program MBG.

Dikutip dari Tribun Solo, mereka diduga keracunan setelah ikut menyantap sajian MBG yang diberikan kepada para siswa pada hari Senin, (11/8/2025).

Sejumlah guru dan karyawan juga ikut keracunan setelah menyantap makanan jatah siswa yang tidak masuk sekolah.

Pada hari Selasa, Plt. Kepala Sekolah SMPN 1 Gemolong Aris Sudarmanto berkata total ada 663 siswa di SMPN 1 Gemolong. 

Menurutnya ada sekitar 94 siswa yang memperlihatkan gejala keracunan. Kata dia, daya tahan masing-masing siswa berbeda. Beberapa siswa yang keracunan sudah bisa beraktivitas.

Para siswa mulai menampakkan gejala keracunan pada malam hari dan pagi dini hari. Sebagian siswa tidak masuk sekolah.

Aris menyebut insiden keracunan ini adalah yang pertama kalinya di SMPN 1 Gemolong sejak progam MBG digulirkan awal tahun ini.

Sementara itu, para siswa yang keracunan merasa ada yang aneh pada makanan yang disajikan.

Baca juga: Ini Penyebab Seringnya Kejadian Keracunan Massal Akibat Konsumsi MBG

C, salah satu siswa, berkata nasi kuning yang dimakannya tidak terasa gurih, tetapi asin.

"Rasa nasi kuningnya lebih asin, kalau telurnya juga tidak kayak biasanya," kata C, Selasa.

F, siswa lain, juga mengaku ada yang aneh pada sajian hari iu.

"Yang pertama nasi kuning asing, sayur-sayuran timun sama selada sudah bolong-bolong hitam, tidak saya makan, sudah berbeda, sama telurnya asin, yang saya makan apel, nasi kuning, orek telur, sama susu," kata F.

Penyebab seringnya kasus keracunan

Guru besar mikrobiologi pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Ratih Dewanti Hariyadi membeberkan kemungkinan penyebab keracunan massal pada program MBG.

Dia mengatakan makanan yang dikonsumsi langsung atau siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memang memiliki risiko terkontaminasi mikroorganisme patogen.

Bakteri bisa masuk ke makanan dari bahan baku yang kurang higienis, alat masak yang tercemar, pekerja yang tidak menerapkan perilaku bersih dan sehat maupun proses penyimpanan yang tidak tepat.

"Pada makanan siap saji dalam skala besar, faktor penyimpanan sangat krusial. Bila makanan tidak segera didinginkan setelah dimasak, spora bakteri bisa aktif kembali dan memproduksi racun,” kata dia dalam siaran daring di Jakarta, Rabu, (13/8/2025).

Menurut dia, ada dua aspek yang tidak boleh diabaikan dalam pengolahan makanan skala besar seperti MBG ini yaitu sanitasi-higienis dan pengendalian tahapan produksi. Sanitasi dan higienis meliputi kebersihan alat, ruang, pekerja serta air bersih dengan standar air minum. Semua proses harus dipantau dan dievaluasi secara rutin. 

Sementara itu, pengendalian proses bisa berupa penyimpanan bahan baku dalam kondisi dan suhu yang sesuai memasak suhu minimal 70°C, dan melakukan pendinginan segera setelah makanan matang. Pendinginan cepat dapat dilakukan dengan menyusun makanan dalam ukuran kecil, sehingga panasnya lebih cepat turun.

“Jika dibiarkan dalam wadah besar, suhu makanan turun sangat lambat. Ini membuka peluang bagi spora untuk kembali aktif,” kata Ratih.

Sebagai upaya pencegahan, SOP yang baku dan berbasis risiko harus diterapkan. Misalnya mengenai lokasi, bangunan, peralatan, standar kebersihan, penyimpanan, pemasakan, dan pendinginan serta valuasi dan monitoring penerapan SOP ini harus dilakukan secara berkala.

"Edukasi tentang keamanan pangan bagi seluruh pelaksana program juga harus ditingkatkan,” ujar dia.

(Tribunnews/Febri/Rina Ayu/Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Siswa di Sleman Keracunan: Polisi Periksa Penyedia Menu, MBG di 3 Sekolah Disetop Sementara

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved