Rabu, 20 Agustus 2025

Berita Viral

Kades Cianaga Tak Khawatir Disanksi Dedi Mulyadi soal Balita Meninggal Cacingan: Sudah Maksimal

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi mengatakan, pihaknya sudah maksimal dalam menjalankan tugas terkait kasus balita meninggal cacingan.

KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH
KASUS RAYA SUKABUMI - Kepala Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Wardi Sutandi, saat ditemui awak media di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025). Wardi terancam dijatuhi sanksi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, buntut meninggalnya Raya, balita tiga tahun yang mengidap penyakit cacingan ekstrem. Namun, ia mengaku tak khawatir dengan ancaman tersebut, ia mengklaim telah menjalankan tugas dengan maksimal. 

"Perhatian untuk semuanya, dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK-nya tidak jalan."

"Fungsi Posyandunya tidak berjalan dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. Sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapapun dan daerah manapun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," kata Dedi dalam unggahannya di Instagram, dikutip Tribunnews.com, Selasa.

Kondisi Balita Raya

Dedi telah menghubungi pihak dokter yang menangani Raya.

Dari penjelasan dokter, Raya menderita cacingan.

"Berdasarkan keterangan dari dokter yang menanganinya, anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan," ungkap Dedi.

Semasa hidup, Raya dirawat oleh neneknya.

Ibu balita itu merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), sedangkan ayahnya mengidap penyakit Tuberkulosis atau TBC.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi bisa juga menyebar ke orang lain seperti otak, tulang, dan kelenjar getah bening.

"Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ, dia sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," urainya.

Sejak balita, Raya terbiasa di kolong rumah bersama ayam dan kotoran. Hal ini diduga menjadi pemicu bocah itu mengalami cacingan.

"Dia sejak balita terbiasa di kolong rumah dan di kolong rumah itu bersatu dengan ayam dan kotoran."

"Sehingga dimungkinkan, dia seringkali, tangannya tidak pernah dicuci kemudian mulutnya kemasukan cacing, sehingga menimbulkan cacingan yang akut," terangnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan