Sosok Kepala SDIT di Bogor yang Diberhentikan Yayasan, Puluhan Wali Murid Demo Tolak Pemecatan

TRIBUNNEWS.COM - Polemik antara pihak yayasan dan kepala sekolah terjadi di SDIT Roudlotul Jannah yang beralamat di Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala SDIT bernama Edi Sutisna dan wakil kepala sekolah, Sopian, diberhentikan oleh pihak yayasan pada Jumat (15/8/2025).

Pemecatan tersebut mendapat protes dari sejumlah guru yang memilih tak mengajar.

Kegiatan belajar mengajar di SDIT Roudlotul Jannah menjadi terganggu sehingga wali murid melakukan protes ke yayasan.

Pada Selasa (19/8/2025), puluhan wali murid melakukan aksi damai di depan sekolah meminta pemecatan Edi Sutisna dibatalkan.

Selain itu wali murid meminta aturan internal yang dibuat oleh direktur yayasan direvisi karena bertentangan dengan semangat pendidikan.

SDIT Roudlotul Jannah merupakan salah satu sekolah swasta di Bogor yang didirikan pada tahun 2002.

Sekolah ini dikenal memiliki pendekatan pembelajaran berbasis Islam terpadu yang berada di bawah naungan yayasan Nurul Ar-Roudlotul Jannah.

Edi Sutisna mengaku sudah tujuh tahun menjabat sebagai Kepala SDIT Roudlotul Jannah dan telah mengajar lebih dari 20 tahun.

Menurutnya, pencopotan yang dilakukan secara mendadak mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu.

"Dilemanya kenapa? Di satu sisi saya harus memikirkan anak-anak yang kami cintai. Itu kan buat seorang guru itu emang anak jadi tujuan kami."

Baca juga: Warga Desa Sukagalih Bogor Hadapi Risiko Kehilangan Pekerjaan Dampak Eiger Land Terancam Tutup

"Tapi saya sebagai kepala sekolah nggak bisa juga melihat guru-guru saya nangis tiap hari," ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia menambahkan proses mediasi antara wali murid dengan pihak yayasan telah dilakukan.

Hasilnya, pihak yayasan akan membatalkan pemberhentiannya sebagai Kepala SDIT Roudlotul Jannah.

"Besok kami pastikan bahwa kami akan mengajar seperti biasanya. Sambil proses mediasi berlangsung," imbuhnya.

Edi tak menyangka mendapat dukungan dari puluhan wali murid dan menegaskan aksi damai yang digelar murni untuk kebaikan para siswa.

"Ini di luar ekspektasi saya. Benar-benar kami tuh enggak ada (menggerakan) coba lihat ya, guru-guru tadi di bawah aja, enggak menggerakkan apapun supaya orang tua demo, enggak ada," tukasnya.

Baca juga: Desa di Kabupaten Bogor Ini Cerdas dan Berkelanjutan, Gunakan IoT dan Lampu Tenaga Surya

Kebijakan direktur yayasan dianggap tak sejalan dengan para guru sehingga muncul polemik.

"Jadi banyak pasal-pasal karet kalau menurut hemat kami, dan ini cacat gitu kalau menurut kami. Maka kami mosi tidak percaya pada direktur dengan adanya peraturan ini," tegasnya.

Sementara itu, salah satu wali murid, Hera (36), menyayangkan keputusan sepihak yayasan yang mengakibatkan belajar siswa terganggu.

"Resah, sedih, kenapa harus kayak begini, soalnya yang dari dulu-dulu gak pernah ada kejadian begini," bebernya.

Selama ini, kinerja Edi Sutisna dianggap baik sehingga pemecatannya janggal.

"Guru-guru di sini pake hati sih, orang tuanya jadi berasa kayak sodara gitu sama guru-gurunya," imbuhnya.

Kapolsek Ciawi, AKP Dede Lesmana Jaya, menyatakan demo telah dibubarkan dengan damai setelah adanya mediasi.

Selama aksi damai, sebanyak 40 personel dikerahkan untuk menjaga keamanan sekolah.

"Ini kan demo aksi damai, semua berjalan damai perwakilan dari pihak sekolah dari komite sudah diterima pihak yayasan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada solusinya," ucapnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bubarkan Protes Wali Murid di SDIT Roudlotul Jannah Ciawi Bogor, Polisi Ajak Massa Aksi Bersholawat

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Muamarudin Irfani)