Minggu, 24 Agustus 2025

Sumur Minyak di Blora Kebakaran

Foam dan Lumpur Belum Mampu Padamkan Api Sumur Minyak yang Terbakar di Blora, Tekanan Jadi Rintangan

Pemadaman api di sumur minyak rakyat di Blora terkendala dengan tekanan kuat dari dalam sumur. Foam dan lumpur masih belum bisa atasi kebakaran

TribunJateng.com/M Iqbal Shukri
KEBAKARAN MINYAK - Kebakaran Sumur Minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Senin (18/8/2025). Pemadaman api di sumur minyak rakyat di Blora terkendala dengan tekanan kuat dari dalam sumur. Foam dan lumpur masih belum bisa atasi kebakaran 

TRIBUNNEWS.COM - Kobaran api di sumur minyak di Dukuh Gedono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah masih belum bisa dipadamkan, Jumat (22/8/2025).

Di hari keenam sejak terbakar pada Minggu (17/8/2025), petugas gabungan masih berusaha memadamkan api.

Diketahui, lokasi kebakaran ini berada di Blora bagian timur dekat dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sumur yang terbakar itu, merupakan sumur minyak rakyat, yang dikelola oleh warga setempat secara mandiri, bukan perusahaan resmi seperti Pertamina.

Sumur rakyat biasanya ilegal karena tak punya izin resmi dan tidak berada dalam pengawasan negara.

Tiga orang meninggal dunia dan seorang ibu beserta balitanya kritis akibat kebakaran sumur minyak ini.

Pemadaman dilakukan dengan cara membuat tanggul supaya api tidak menyebar kemudian disemprot menggunakan foam atau busa.

TribunJateng.com mewartakan, proses pemadaman dilakukan Jumat pukul 14.00 hingga 16.30 WIB.

Namun, selama dua jam lebih pemadaman menggunakan foam tersebut masih belum membuahkan hasil.

Api masih berkobar dan asap hitam masih terlihat.

Tak hanya menggunakan foam, proses pemadaman juga menggunakan lumpur, namun api masih belum bisa dikendalikan.

Baca juga: Pemprov Jateng Turun Tangan Investigasi Terbakarnya Sumur Minyak di Blora

"Kami dari tim gabungan upaya penanganan kebakaran hari keenam ini sampai sore ini, belum membuahkan hasil."

"Untuk yang kita laksanakan hari ini adalah yang pertama menyemprot foam, terus kita laksanakan penyemprotan dengan menggunakan lumpur. Untuk hasil masih belum bisa dikendalikan," ujar Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, Jumat (22/8/2025).

Agung menuturkan, salah satu faktor yang jadi kendala pemadaman api yakni tekanan gas yang masih sangat tinggi.

"Upaya yang dilakukan belum begitu berhasil karena tekanan dari gas yang di bawah sangat tinggi," tuturnya.

Selain itu, penyemprotan busa atau foam juga masih kurang maksimal karena stoknya habis.

Pertamina, kata Agung, sedang menyiapkan foam tambahan guna penyemprotan ulang.

"Untuk sementara ini dari pihak Pertamina sedang mengambil foam untuk persiapan. Nanti apabila dibutuhkan untuk penyemprotan foam lagi ya kita laksanakan," jelasnya.

Pihak BPBD Blora saat ini masih menunggu dari Pertamina untuk langkah selanjutnya.

Selain itu, kabupaten sekitar Blora juga turut membantu memadamkan api yang membakar sumur minyak ilegal ini.

"Untuk alternatif lanjutan, kita masih standby di sini menunggu dari pihak Pertamina. Kebetulan foam nya baru datang,"

"Nanti kami berkoordinasi lagi dengan pihak Pertamina dan tim gabungan dari berbagai unsur termasuk dari bantuan dari Kabupaten lain, seperti dari Kabupaten Pati, dari Kabupaten Rembang, dari Kabupaten Kudus, dari Kabupaten Grobogan," pungkasnya.

Diketahui, pemadaman menggunakan foam dilakukan karena busa efektif digunakan untuk mengatasi api yang berasal dari bahan cair seperti minyak.

Foam berguna menutupi permukaan minyak yang terbakar sehingga oksigen bisa terhalang.

Busa juga efektif untuk mencegah penyebaran api karena membatasi pergerakan cairan.

Baca juga: Upaya Pemadaman Kebakaran Sumur Minyak, Rumah Warga Terpaksa Diratakan dengan Tanah

Foam juga umum digunakan untuk memadamkan kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Tanggul Dibuat untuk Tahan Penyebaran Kebakaran

Selain penggunaan foam, BPBD Blora juga membuat tanggul.

Empat excavator dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Blora pun dikerahkan untuk membuat tanggul supaya kebakaran tidak menyebar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Mulyowati mengatakan api saat ini sudah bisa berkurang tak seperti hari pertama.

Ia menuturkan, tanggul dibangun sejak Selasa (19/8/2025).

Demi membuat tanggul ini, tujuh rumah warga terpaksa diratakan.

"Ada tujuh rumah yang diratakan, untuk membuat tanggul," jelasnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Masyarakat, ujarnya, juga masih berada di pengungsian karena kebakaran masih belum bisa dipadamkan.

"Karena api belum padam, jadi masyarakat lingkungan sekitar ini masih di pengungsian."

"Jangan sampai ada korban lagi. Cukup yang kemarin aja korbannya karena saat ini masih ada dua korban ibu dan anak yang kondisinya masih kritis ya. Mudah-mudahan cepat pulih ya," paparnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 6 Hari Api Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam, Tim Gabungan Terkendala Tekanan Gas Tinggi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan